Diduga Calon TKI Ilegal, Imigrasi Tolak 251 Permohonan Paspor
jpnn.com, BATAM - Kantor Imigrasi kelas I Batam mencekal sedikitanya 251 permohonan pembuatan paspor sejak 1 Januari hingga 20 April 2017. Penolakan ini terjadi karena pemohon diduga sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.
"Penolakan itu kita lakukan dalam melindungi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan bekerja ke luar negeri dengan cara non prosedural," ujar Kepala Kantor Kelas I Khusus Batam, Teguh Prayitno, Selasa (25/4) siang.
Dijelaskan oleh Teguh, alasan penolakan itu dikarenakan pemohon tidak bisa memberikan keterangan yang jelas terkait tujuannya ke luar negeri. Adapun keterangan itu didapatkan petugas imigrasi melakukan tes wawancara kepada pemohon.
"Pada saat diwawancara, rata-rata penolakan itu karena mereka memberikan keterangan yang tidak benar," katanya.
Sebagai bentuk pencegahan terhadap WNI yang akan bekerja di luar negeri dengan cara non prosedural, Imigrasi Batam juga melakukan pencekalan pada saat mereka hendak berangkat ke luar negeri melalui pelabuhan internasional.
"Penolakan di pelabuhan itu sebanyak 129 orang. Paspor mereka kita sita dengan memberikan STP (Surat Tanda Penerimaan)," katanya.
Selain itu, Imigrasi Batam juga melakukan pencekalan terhadap Warga Negara Asing yang hendak masuk ke Indonesia melalui Batam. Sepanjang empat bulan selama tahun 2017, sebanyak 156 orang WNA juga ditolak untuk masuk ke Indonesia.
"Alasan penolakan terhadap WNA itu karena tidak memiliki ijin masuk ke negara lain, tidak memiliki tiket kembali pulang ke negara asal, tidak memiliki tujuan selama di Indonesia, serta tidak sopan terhadap petugas," katanya kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), kemarin.
Kantor Imigrasi kelas I Batam mencekal sedikitanya 251 permohonan pembuatan paspor sejak 1 Januari hingga 20 April 2017. Penolakan ini terjadi karena
- Imigrasi Batam Sudah Terbitkan 27.820 Paspor pada Triwulan Satu 2024
- Oknum Imigrasi Diduga Gunakan Dokumen Palsu untuk Gandakan Paspor CPMI
- Pengiriman 22 TKI Ilegal Digagalkan Polres Rohil, 11 di Antaranya Warga Rohingya
- Menteri Tito Sebut 3 Prioritas Penguatan Dukcapil Permudah Dokumen Pendudukan
- Bane Raja Manalu: Eazy Passport Mudah, Murah, dan Cepat
- 34 Juta Data Paspor Indonesia Bocor, Kemenkominfo: Hasil Sementara, Ada Perbedaan