Driver Ojek Online Kecewa Tarif Aplikator tak Sesuai Aturan

Driver Ojek Online Kecewa Tarif Aplikator tak Sesuai Aturan
GoJek.

jpnn.com, SURABAYA - Salah satu aplikasi ojek online dianggap telah ingkar janji karena menerapkan tarif lama yang tak sesuai dengan uji coba yang ditetapkan pemerintah.

Tarif ini membuat para pengemudi ojek online resah. Semenjak adanya notifikasi yang dikirim aplikator melalui akun pengemudi ojek online, mereka takut aplikator daring akan berbuat curang kembali.

BACA JUGA : Driver Ojek Online Bisa Kantongi Rp 9 Juta per Bulan, Itu Dulu...

Notifikasi diterima pada Sabtu lalu melalui aplikasi dan email berisi informasi bahwa tarif yang berlaku yakni Rp 4 ribu untuk tarif minimum, dengan jarak antara nol hingga 4 kilometer dan tarif dasar Rp 1700 per kilometer.

Hal ini pun menuai banyak tanggapan bagi pengemudi ojek online, karena tidak sesuai tarif yang ditetapkan pemerintah pada 1 Mei lalu.

BACA JUGA : Driver Ojek Online: Kenaikan Tarif Belum Mencukupi untuk Operasional

Tarif yang ditetapkan pemerintah sedikit menambah penghasilan, dibanding dengan tarif yang ditentukan aplikator yang terlalu murah.

"Waktu itu, mulai ketetapan tarif layanan turun kembali ke semula, dan notifikasi yang baru 6 Mei kelanjutan tarif baru Go Ride. Perbandingannya sangat jauh, kalau yang baru bisa Rp 8.750, tarif lama kan Rp 4 ribu. Kalau tarif baru minim Rp 150 ribu per hari, kalau tarif lama bisa sampai Rp 80 ribu - Rp 90 ribu. Harapan kita tarif yang baru diberlakukan. Kalau turun kita akan lakukan aksi," ungkap Dwi Haris, pengemudi ojek online.

Kemenhub menerapkan tarif batas atas dan bawah yang akan diterima pengemudi ojek online berdasarkan zonasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News