OSO: Jangan Sampai Pasar Indonesia Diambil Asean

OSO: Jangan Sampai Pasar Indonesia Diambil Asean
Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang saat menjadi pembicara utama Top BUMD Award 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (24/5). Foto: Dok. Boy/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Oesman Sapta Odang tidak setuju dengan masyarakat ekonomi Asean. Dia tidak ingin pasar Indonesia yang besar dinikmati negara lain.

Menurut OSO, jangan sampai nanti barang-barang asing lebih banyak di Indonesia. Sedangkan produksi lokal, pasarnya semakin sedikit.

"Soal pasar bebas Asean, ngapain kita mikir pasar Asean?" kata OSO saat menjadi pembicara utama Top BUMD Award 2017 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (24/5).

Oso menegaskan, di Asean itu yang terbesar penduduknya adalah Indonesia dengan jumlah 260 juta. Kemudian Vietnam 60 juta, sisanya negara lain dengan ratat-rata 20 juta penduduk.

Nah, kata OSO, dengan potensi itu maka bukannya Indonesia yang akan mendapatkan pasar di Asean. Melainkan negara-negara lain akan lebih mendapatkan pasar yang besar di Asean. "Bukan kita yang dapat pasar, tapi pasar kita diambil Asean," ungkap bos OSO Group itu.

Karenanya, OSO menegaskan, butuh peran penting BUMD untuk meningkatkan produk dan pasar lokal. Bangun infrastruktur dan industri minimal semu finishing product. "Dengan begitu kita akan dapat pasar, sisanya baru kita berikan ke Asean," tegas senator asal Kalimantan Barat itu.

Jadi, OSO menegaskan, jangan sampai Indonesia yang punya potensi pasar besar yang harus bergantung kepada Asean. "Nanti bisa-bisa mereka yang merebut pasar kita. Ini harus kita jaga," ujar OSO.(boy/jpnn)


Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Oesman Sapta Odang tidak setuju dengan masyarakat ekonomi Asean. Dia tidak ingin pasar Indonesia yang besar


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News