Perbankan Kepincut Program SERASI Kementan

Perbankan Kepincut Program SERASI Kementan
Gedung Kementerian Pertanian. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Kalangan perbankan menyambut positif program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) yang diperkenalkan Kementerian Pertanian. Program ini akan memanfaatkan potensi lahan rawa di beberapa wilayah di tanah air, dengan mekanisasi pertanian dan dijalankan dengan koperasi yang di korporasikan.

Menurut Kepala Divisi Bisnis Usaha Kecil 2 Bank BNI, Bambang Setyatmojo, program SERASI merupakan inisiasi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa. Dan yang lebih bagus lagi tambahnya, luasannya yang luar biasa menjadikannya ideal untuk melakukan korporatisasi.

“Kalau bikin usaha skalanya kecil itu tidak akan ekonomis. Tapi Pak Menteri bilang 5 ribu kemudian kan ada mekanisasi, ada penguatan kelembagaan petani, kemudian petani nanti produksinya bukan hanya gabah tapi juga beras, menurut saya akan luar biasa untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Produktifitasnya naik, kesejahteraan petani pasti naik," ujar Bambang.

Bank BNI saat ini sudah mengerjakan program pembiayaan dengan 60 ribuan petani. Sementara untuk tahap awal program SERASI akan dibantu pemerintah. Mulai dari lahan, alat pertanian, benih, hingga pupuk. Dengan begitu beban terhadap perbankan akan lebih kecil.

“Nah apalagi ini sudah dibantu. Jadi kami stand by saja. Kalau nanti petani butuh pupuk karena subsidi pupuk kurang, kami akan bantu dengan pembiayaan. Termasuk juga untuk biaya hidup, dalam 4 bulan menunggu panen misalnya petani butuh biaya untuk kebutuhan hidup, kami bantu pembiayaan," imbuh Bambang.

Bambang lantas membayangkan kalau 5 ribu hektar lahan dengan korporatisasi yang lahannya sudah terkonsolidasi akan sangat menjanjikan.

“Bandingkan kalau di Jawa yang 1 orang cuma 3 ribu meter. Kalau ini 1 orang bisa 2 hektar, kemudian dikumpulkan dalam satu hamparan luas, terkonsentrasi. Irigasinya bisa diatur, masa tanamnya diatur, panennya juga begitu. OK banget menurut saya," tutur Bambang.

Ini merupakan sebuah terobosan baru untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan mengoptimalkan lahan rawa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News