Siswa Belajar di Ruangan Atapnya Bocor

Siswa Belajar di Ruangan Atapnya Bocor
WEWENANG PEMPROV: Sebagian atap bangunan SMAN 22 Surabaya rusak karena puting beliung akhir pekan lalu dan sampai saat ini belum diperbaiki. Foto Satria Nugraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Selain 200 rumah di Wiyung yang mengalami kerusakan akibat angin ribut yang terjadi minggu lalu. Sejumlah sekolah juga mengalami kerusakan, setidaknya ada dua sekolah yang mengalami kerusakan parah, yaitu SMAN 22 Surabaya dan SMPN 59 Surabaya, Jawa Timur.

Namun sayangkan Pemkot Surabaya hanya bisa melakukan perbaikan untuk satu sekolah saja yaitu di SMPN 59 Surabaya.

Pemkot tidak bisa ikut memperbaiki kerusakan yang terjadi di SMAN 22 Surabaya lantaran dampak pemberlakuan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Dimana pendidikan menengah atas harus beralih kewenangan ke pemerintah provinsi.

Alhasil, kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan kondisi atap sekolah yang rusak.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Erri Cahyadi mengakui bahwa sejauh ini pemkot masih belum bisa melakukan tindakan lebih lanjut.

“Pasca bencana angin ribut itu, pemkot memang langsung turun. Tapi kami memang hanya bisa sebatas membantu membersihkan reruntuhan atap, pintu dan jendela. Sedangkan untuk pembangunan ulang ataupun perbaikan kita tidak bisa bantu,” kata Erri yang dipanggil untuk hearing di Komisi D DPRD Kota Surabaya, Senin (16/1).

Lebih lanjut alumnus ITS ini menyebutkan kondisi kerusakan di SMAN 22 itu terbilang parah. Misalnya atap serta gentengnya rusak dan berterbangan akibat angin.

Selain 200 rumah di Wiyung yang mengalami kerusakan akibat angin ribut yang terjadi minggu lalu. Sejumlah sekolah juga mengalami kerusakan, setidaknya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News