Tjahjo: Negara Akan Beri Rasa Aman Untuk Pemeluk Agama, Begini Caranya...
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, Indonesia bukan negara agama. Bukan milik satu kelompok atau golongan. Namun negara merdeka, berdaulat milik semua warga negaranya.
Karena itu negara akan tetap hadir memberi rasa aman dan damai bagi semua warganya. Termasuk kebebasan memeluk agama.
"Hubungan agama, harus dibedakan antara pemerintah dan agama. Kemendagri mencoba kasih pemahaman ke kepala daerah dan mitra TNI/Polri, masalah ini harus dijaga dengan baik," ujar Tjahjo, Sabtu (1/11).
Jangan sampai kata Tjahjo, ada seorang warga yang meninggal dunia di suatu daerah, sulit dimakamkan karena memiliki keyakinan yang berbeda dengan agama mayoritas yang dianut masyarakat di lingkungannya.
"Kemudian masalah pembangunan gereja hanya karena nama jalannya KH (Kiai Haji) , jadi susah bikin gereja. Di Manokwari, ada juga bikin masjid susah. Saya kemarin ke Manokwari, meresmikan pembangunan Patung Yesus Kristus tertinggi," katanya.
Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini menegaskan, seluruh masyarakat harus menghormati simbol-simbol keagamaan yang dianut di Indonesia. Menurutnya, ada enam agama yang sah di Indonesia. Selain itu juga masih banyak kelainan lain yang belum diakomodasi pemerintah.
"Banyak belum dapat KTP karena masalah kolom agama, keyakinan dan agama dia di luar 6 agama sah ini. 70 tahun merdeka, saya kira negara kita berbeda dengan negara lain," ujar Tjahjo.(gir/jpnn)
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, Indonesia bukan negara agama. Bukan milik satu kelompok atau golongan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Petinju Asal Sumba Ini Gagal Menjadi Tamtama TNI AD
- Minerva Taran Optimistis Raih Suara Terbanyak di Munas II PPJI 2024
- Pasutri Pengendara Motor Dihantam KA Sembrani, Satu Orang Tewas
- Kemendikbudristek: Semester II 2024/2025 Semua Prodi Gunakan Penomoran Sertifikat Profesi Nasional
- Bareskrim Bekuk 2 Pelaku Kejahatan Siber yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar
- RI-Austria Sepakat Memperkuat Kerja Sama Pengembangan BLK Maritim di BBPVP Makassar