Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas

Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas
Unas Dinilai Hambat Pendidikan Berkualitas
JAKARTA - Sejumlah aktivis pendidikan dan  organisasi pendidikan menentang digelarnya Ujian Nasional (Unas) sebagai standar kelulusan anak didik. Unas dinilai hanya sebagai penghambat terwujudnya pendidikan berkualitas dan berkeadilan. Sebab, Unas tidak ada hubungannya peningkatan prestasi belajar siswa apalagi dengan mutu pendidikan.

"Asumsi pemerintah yang menyatakan bahwa Unas akan mendorong siswa dan guru bekerja lebih giat sehingga berprestasi lebih baik, sungguh tidak bisa diterima. Tidak ada korelasi positif antara pemberlakuan ujian yang distandarkan secara nasional dengan prestasi siswa," kata Koordinator Kolaisi Pendidikan, Lody Paat di Jakarta, Minggu (17/4).

Selain Lody, turut pula Retno Listyarti (Forum Musyawarah Guru  Jakarta), Utomo Dananjaya (Institute for Education Reform Univ. Paramadina), Febri Hendri (Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW) dan organisasi pendidikan. Diantaranya, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), STB,  KKPT, dan Aliansi Orangtua Murid (APPI).

Untuk menguatkan pendapatnya itu, Lody lalu memaparkan hasil studi yang dilakukan Sharon L. Nicols, Gene V. Glass, dan David C. Berliner terhadap data tes NAEP (the National Assessment of Educational Progress) di 25 negara bagian di Amerika Serikat (Techniques, 2006). Kata dia, premis Unas yang memiliki korelasi dengan pendidikan berkualitas terbantahkan.

JAKARTA - Sejumlah aktivis pendidikan dan  organisasi pendidikan menentang digelarnya Ujian Nasional (Unas) sebagai standar kelulusan anak didik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News