Polri Gunakan Teknik Cybercrime
Senin, 19 Desember 2011 – 06:15 WIB
JAKARTA - Rekaman video tragedi Mesuji yang diputar di depan Komisi III DPR Rabu (14/12) lalu diduga hasil editing. Sebagian adegan, terutama saat seorang bersenjata memegang penggalan kepala bersimbah darah adalah peristiwa lain. Dari bahasa yang digunakan pelaku dalam gambar diduga itu adalah rekaman di Pattani, Thailand Selatan.
"Assalamualaikum, kami tentara mujahidin Pattani hari ini memancung musuh untuk saudara-saudara kami di Afghanistan dan Irak," ujar pelaku itu dalam video yang salinannya juga didapatkan Jawa Pos. Si pelaku menggunakan penutup muka dan menyandang senjata AK -47 khas milik gerilyawan pembebasan Pattani.
Mabes Polri meyakini video itu memang tidak original. "Tapi, belum bisa kami simpulkan apakah benar dari Thailand Selatan atau daerah lain," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar kemarin (18/12).
Mantan anggota Densus 88 Polri ini menjelaskan, tim khusus dari Bareskrim Polri sedang turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan. "Kalau soal keaslian video, kami punya penyidik cybercrime yang bisa melakukan analisa forensik," katanya.
JAKARTA - Rekaman video tragedi Mesuji yang diputar di depan Komisi III DPR Rabu (14/12) lalu diduga hasil editing. Sebagian adegan,
BERITA TERKAIT
- Kemendikbudristek Dukung Penuh Film Biopik Ki Hadjar Dewantara
- Ahmad Muhdlor Ali Ditahan KPK, Subandi Jabat Plt Bupati Sidoarjo
- Pemprov Jateng Dapat Kuota 265 CPNS dan 4.181 PPPK 2024
- Honorer Tendik Tagih Janji Menteri Anas, Yang Tercecer Didata Kembali, Kapan?
- Kemendikbudristek Buka Magang di Industri untuk Instruktur Barista dan Otomotif 2024
- KPK Menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali