Polri Gunakan Teknik Cybercrime

Polri Gunakan Teknik Cybercrime
Ajar Epikana saat memperlihatkan proyektil peluru di divisi 2 PT BSMI (Barat Selatan Makmur Investindo) Lampung. fOTO: RAKA DENNY/JAWAPOS
Hasil analisa itu nantinya akan dijadikan pertimbangan kebijakan Polri dalam kasus ini. "Misalnya saja benar itu palsu, atau gabungan adegan, tentu ada motifnya. Nah, ini satu-satu kita telusuri," kata mantan Kapolres Pasuruan, Jawa Timur ini.

Video itu diputar saat perwakilan lembaga adat Megou Pak, Mesuji, Lampung dengan didampingi Mayjen (pur) Saurip Kadi menemui Komisi III DPR. Rekaman itu lantas menyebar melalui internet dan televisi. Beberapa adegan sadistis tampak misalnya saat penggorokan kepala dan pemenggalan dengan cara dibacok-bacok pangkal lehernya.

Seorang sumber Jawa Pos menjelaskan, video itu hasil kompilasi dari tiga rekaman. "Ada rekaman saat tubuh seseorang digantung di tiang listrik, lalu rekaman saat seorang menggunakan topi menuju mobil polisi, dan rekaman penyembelihan kepala dan ditenteng," katanya.

Perwira yang pernah kursus antiteror di Manila ini menduga, ada unsur kesengajaan pembuatnya. "Ada tiga wajah yang sangat bisa dikenali di video itu. Salah satunya kami duga adalah perekamnya. Ini sudah kami cetak untuk dilaporkan ke pimpinan," katanya.

JAKARTA - Rekaman video tragedi Mesuji yang diputar di  depan Komisi III DPR  Rabu  (14/12) lalu diduga hasil editing. Sebagian adegan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News