Ratusan Bahasa Daerah Terancam Punah
Selasa, 04 September 2012 – 19:10 WIB
JAKARTA—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengungkapkan, para pakar atau ahli bahasa dunia yang berkumpul di dalam Forum Keberagaman Bahasa (Language Diversity Forum) Asia – Europe Meeting (ASEM) akan membahas mengenai solusi untuk mengantisipasi bahasa-bahasa daerah yang rawan mengalami kepunahan. Diketahui, hingga saat ini ada ratusan bahasa daerah yang akan mengalami kepunahan.
“Kondisi kebahasan tersebut memerlukan penanganan yang serius dan berkelanjutan agar bahasa-bahasa tetap eksis dan mampu mendukung kehidupan budaya daerah,” ungkap Wiendu kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/9).
Baca Juga:
Dijelaskan, bahasa daerah yang mulai terancam punah disebabkan karena jumlah penuturnya sedikit dan hanya digunakan oleh kalangan generasi tua. Bahkan, bahasa etnis di Indonesia ada yang penuturnya tingga beberapa orang saja.
“Penutur bahasa seperti bahasa Lengilu, bahasa Hoti, bahasa Piru, bahasa Hukumina, bahasa Hulung, bahasa Bonerif dan bahasa Woria itu penuturnya hanya tersisa kurang dari 10 orang saja,” sebut Wiendu.
JAKARTA—Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengungkapkan, para pakar atau ahli bahasa
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham