Tiongkok Batal Kirim Panda ke Malaysia

Tiongkok Batal Kirim Panda ke Malaysia
Tiongkok Batal Kirim Panda ke Malaysia

jpnn.com - KUALA LUMPUR - Pemerintah Tiongkok benar-benar menjaga jarak dengan Malaysia. Sejak pesawat MH370 yang membawa 153 warga Tiongkok hilang pada Sabtu (8/3), hubungan dua negara memang merenggang. Terlebih, hingga kini nasib pesawat tersebut belum jelas.

 

Imbas kejadian itu, Tiongkok membatalkan pengiriman panda ke Malaysia. Pada 2012 dua negara melakukan perjanjian. Tiongkok akan mengirimkan panda ke Malaysia. Binatang tersebut tidak diberikan, tetapi dititipkan selama 10 tahun. Beberapa tahun belakangan Tiongkok memang menggunakan panda untuk mempererat hubungan dengan negara-negara tetangga. Itu dikenal dengan Diplomasi Panda.

Dua panda besar yang rencananya dititipkan ke Malaysia bernama feng yi yang berarti phoenix dan fu wa yang berarti beruntung. Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta dua panda tersebut dari mantan Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao.

Seharusnya, dua panda itu dikirimkan minggu depan. Namun, Pemerintah Tiongkok memilih menunda pengiriman. Mereka baru mau mengirimkan binatang tersebut jika pesawat MH370 ditemukan.

"Mereka akan menunda pengiriman (panda). Mungkin, dikirim akhir Mei," ujar Menteri Lingkungan Malaysia G. Palanivel kepada AFP. Dia membenarkan bahwa Tiongkok menunggu hasil pencarian MH370 sebelum mengirimkan dua panda itu.

Namun, dalam pernyataan publik di tempat yang berbeda, Palanivel menyangkal pernyataan sebelumnya. Dia menegaskan, penundaan pengiriman dua panda tersebut bukan karena MH370. Melainkan menunggu waktu yang tepat, yaitu pada 31 Mei.

Sebab, tanggal tersebut menandai dua tahun hubungan kerja sama antara Tiongkok dan Malaysia. Padahal, jadwal awal pengiriman panda itu adalah 16 April dengan menggunakan Malaysia Airlines. Malaysia Airlines adalah perusahaan penerbangan MH370.

KUALA LUMPUR - Pemerintah Tiongkok benar-benar menjaga jarak dengan Malaysia. Sejak pesawat MH370 yang membawa 153 warga Tiongkok hilang pada Sabtu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News