77 Orang Dites, tak Ada yang Positif MERS

77 Orang Dites, tak Ada yang Positif MERS
77 Orang Dites, tak Ada yang Positif MERS

jpnn.com - JAKARTA – Tim Kajian virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr. Erlang Samoedro, menyatakan pemerintah telah memeriksa 77 orang jamaah haji umroh asal Indonesia yang sebelumnya diduga mengalami gejala tertular virus MERC. Dari jumlah tersebut, tujuh orang berasal dari Sumatera Utara dan beberapa berasal dari Provinsi Aceh.

Namun setelah pemeriksaan dilakukan secara mendalam sampel yang diambil dari para pasien di laboratorium penelitian dan pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta, dinyatakan tidak ada seorang pun yang terjangkit virus MERS.

“Jumlahnya mungkin sudah ada sekitar 77 orang yang diperiksa. Tapi sampai saat ini belum ada yang positif terjangkit virus MERS,” ujarnya di Jakarta, Kamis (8/5).

Penjelasan ini menimbulkan pertanyaan, karena meski yang diperiksa begitu banyak, namun tidak ada yang positif terjangkit. Sementara di Amerika Serikat, dari satu-satunya pasien yang ada dengan gejala yang sama, positif terjangkit.

Menjawab hal tersebut, dr Erlang membantah jika alat yang digunakan di AS lebih canggih. Menurutnya gejala-gejala umum yang ditimbulkan virus MERS, bisa juga merupakan gejala sama yang disebabkan penyakit lain.

“Beberapa pasien kenapa diperiksa, karena ada gejala yang sama dan rata-rata sempat berkunjung ke Timur Tengah. Tapi virus tidak terbukti. Penyakit disebabkan infeksi lain. Bukan berarti pemeriksaan di AS lebih canggih. Jadi artinya gejala sama, tapi penyebab virus berbeda,” katanya.

Selain itu, pemerintah, kata Erlang, melakukan pemeriksaan terhadap 77 orang, lebih kepada tindakan antisipasi sedini mungkin.

Agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat segera diatasi. Apalagi sebagaimana disampaikan Ketua Umum PB IDI, Zaenal Abidin, meski virus ini telah berkembang sejak tahun 2012 lalu, namun hingga saat ini belum ditemukan vaksin yang tepat sebagai antisipasi.

JAKARTA – Tim Kajian virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News