PKB Desak Kemenag Tarik Buku SKI dari Peredaran
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Fraksi PKB, Marwan Jafar mendesak Kementerian Agama (Kemenag) menarik Buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah Tsanawiyah. Menurutnya, sikap Dirjen Pendidikan Islam yang hanya memberikan klarifikasi dan koreksi lewat surat edaran belum menyelesaikan masalah dan tidak merubah subtansi.
Marwan mengatakan yang harus dilakukan Kemenag adalah menarik buku SKI agar tidak menimbulkan masalah baru.
"Kementerian Agama (Kemenag) harus menarik semua buku pelajaran SKI tersebut dari peredaran karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," kata Marwan, kepada wartawan, Jakarta, Rabu (17/9)
Marwan lantas mengingatkan Kemenag untuk berhati-hati sebelum menerbitkan serta mengedarkan buku pelajaran ke sekolah. Kata dia, sebelum dirilis, harusnya ada penelitian terlebih dahulu secara cermat supaya masalah penerbitan buku tidak terus terulang.
"Karena kontroversi serupa pernah muncul saat ada soal ujian yang melecehkan Gus Dur dan sumbernya juga dari sebuah buku sejarah," ujarnya.
Selain itu, penulis buku SKI tersebut harus memberikan klarifikasi secara terbuka kepada masyarakat agar tidak menimbulkan fitnah dan saling curiga.
"Jangan sampai persolan ini menimbulkan keresahan masyarakat yang lebih luas," kata Ketua DPP PKB itu.
Dalam kesempatan itu, Marwan mengajak seluruh umat Islam yang tidak setuju dengan isi buku tersebut agar melakukan protes secara santun dan beradab, serta tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.
JAKARTA - Ketua Fraksi PKB, Marwan Jafar mendesak Kementerian Agama (Kemenag) menarik Buku Ajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas VII Madrasah
- ASN PPPK Diminta Selalu Full Senyum, Kurangi Mengeluh
- Kasus Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik Makin Marak, Begini Saran Lestari Moerdijat
- Wahai Honorer yang Ingin jadi PPPK, Cermati Kalimat Terakhir Gubernur
- 5 Berita Terpopuler: Terdeteksi Kerancuan Aturan, Pengesahan RPP Manajemen ASN Menunggu Presiden Baru, Honorer Siap-Siap!
- Sidang Isbat Penentuan Iduladha akan Digelar pada 7 Juni 2024
- Dirut Jasa Raharja Sebut SIM C1 Pastikan Pengendara Moge Miliki Kompetensi dan Attitude