Queens Park Rangers, Klub Premier League yang Sulit Cari Kandang

Queens Park Rangers, Klub Premier League yang Sulit Cari Kandang
Queens Park Rangers, Klub Premier League yang Sulit Cari Kandang

jpnn.com - Musim ini Queens Park Rangers (QPR) tidak hanya sulit mencari poin, tetapi juga mendapat markas yang layak. Mereka dihadapkan pada situasi bahwa kapasitas Stadion Loftus Road terlalu kecil untuk ukuran klub anggota liga paling seru di dunia.

* * *

LOFTUS Road hanya mampu menampung 18.439 penonton. Jumlah itu terlalu sedikit, bahkan paling sedikit di antara seluruh stadion klub-klub Premier League. Padahal, QPR adalah salah satu klub London yang harus bersaing dengan lima klub Premier League lainnya di ibu kota Inggris tersebut.

Dengan stadion yang tidak jumbo, QPR tidak bisa meraup banyak pendapatan dari penjualan tiket. Alhasil, pemasukan QPR pun seret. Mereka tidak bisa berekspansi dengan membeli pemain-pemain hebat. Ujung-ujungnya, prestasi klub juga labil. Bahkan, dua musim lalu QPR harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari Premier League.

Situasi tersebut dikeluhkan owner QPR, yakni konglomerat asal Malaysia Tony Fernandes. ’’Situasi ini tidak boleh berlanjut. Kami harus pindah ke stadion yang lebih besar,’’ katanya sebagaimana dikutip situs resmi klub.

Owner maskapai penerbangan AirAsia itu pun mencanangkan pembangunan stadion baru. Lokasinya hanya berjarak 4,8 km dari Loftus Road. Yakni, di Old Oak Common, kawasan di London bagian barat dan dekat dengan kandang lama Arsenal di Hyde Park. Lokasi tersebut makin ideal karena dekat dengan lokasi basis tradisional pendukung QPR. Sekitar 88 persen fans QPR berasal dari kawasan itu.

Fernandes rencananya membangun stadion berkapasitas 40 ribu tempat duduk. Pembangunan stadion tersebut bakal menciptakan 24 ribu rumah, 55 ribu pekerjaan baru, dan fasilitas-fasilitas publik. ’’Jika ingin tetap di kompetisi puncak, kami harus pindah stadion dan Old Oak adalah yang paling ideal,’’ kata Fernandes.

QPR sejatinya sudah akrab dengan kawasan tersebut. Mereka sudah menempatinya sejak lebih dari 100 tahun lalu. Namun, tidak semua lokasi itu mereka miliki. Lebih dari 47 hektare lahan merupakan milik perusahaan dealer mobil Cargiant. Perusahaan tersebut sebelumnya pernah menjadi sponsor QPR. Masalahnya, Cargiant sudah memiliki rencana sendiri untuk pembangunan kawasan itu.

Musim ini Queens Park Rangers (QPR) tidak hanya sulit mencari poin, tetapi juga mendapat markas yang layak. Mereka dihadapkan pada situasi bahwa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News