Geng Motor versus Warga

2 Korban Luka, 2 Motor dan 1 Mobil Rusak Parah

Geng Motor versus Warga
Geng Motor versus Warga

jpnn.com - JAKSEL - Suara tiga motor matik yang dimodifikasi motor balap menggema di kolong Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu dini hari (21/12). Sekelompok remaja yang berkumpul di tempat itu bersorak meriah. Tiga joki memulai balapan liar yang menjadi tradisi geng motor di Jakarta.

Tentu, suara yang sangat keras tersebut mengganggu ketenangan warga Jalan Pangeran Antasari dan sekitarnya. Belasan warga pun berniat membubarkan aksi itu. Mereka membawa peralatan seadanya untuk mencegat motor yang melaju kencang tersebut. ''Kami udah berteriak, berhenti! Bahaya! Tetapi, mereka nggak dengerin kami,'' kata Rengga, 27, salah seorang warga Jalan Antasari.

Menurut dia, warga kesal karena kelompok itu cuek. Bahkan, kelompok tersebut makin keras menggeber motor. Akhirnya, dia bersama warga melempari motor yang balapan itu dengan batu sebesar genggaman tangan. Batu tersebut langsung mengenai dua di antara tiga joki. Keduanya langsung oleng. Namun, akhirnya, mereka berhasil menyeimbangkan motor dan putar balik ke garisstart.

''Mereka langsung berteriak akan kembali lagi sambil membawa pasukan,'' tambahnya. Benar saja. Selang 10 menit, delapan rombongan langsung menyerang warga. Kericuhan pun tidak dapat dihindari. Geng motor itu menyerang warga dengan brutal. Mereka menggunakan batu dan gear yang diikat dengan tali. Geng motor tersebut berhasil memukul mundur warga. 

Kericuhan pukul 03.30 itu berlangsung selama setengah jam. Jalan Antasari pun ditutup warga. Namun, ada warga yang nekat melintasi jalan tersebut. Mereka adalah suami istri Fani Irsanti, 22, dan Chandra, 25, warga Jalan Kemang Utara I/A, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jaksel. Akibatnya, mereka terkena lemparan batu anggota geng motor. Mereka lantas jatuh di tengah keributan. 

Selain motor, ada mobil Suzuki nopol F 1819 HU yang nekat menembus kerumunan. Alih-alih lolos, mobil itu malah menabrak pembatas jalan dan terbalik. Untungnya, petugas gabungan Polres Jakarta Selatan dan Polsek Kebayoran Baru datang. Petugas berhasil membubarkan aksi tersebut. Para anggota geng lari tunggang langgang. Bahkan, ada yang meninggalkan motornya. Warga kemudian langsung membakar motor tersebut.

Sementara itu, menurut Kapolsek Kebayoran Baru AKBP M. Nazly Harahap, 20 personel polisi berhasil membubarkan bentrokan tersebut. ''Kami menangkap seorang anggota geng motor,'' jelasnya. Pelaku yang berinisial H alias Heri, 19, itu masih diperiksa secara intensif oleh aparat Reskrim Polres Jakarta Selatan. Pihaknya juga masih mencari asal dan wilayah operasi geng motor tersebut.

Secara terpisah, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombespol Rikwanto meminta polsek hingga polres meningkatkan patroli. Khususnya terhadap kelompok-kelompok bermotor yang mencurigakan. ''Kami memiliki peta lokasi rawan. Di lokasi tersebut kami akan meningkatkan patroli,'' ungkapnya. 

Dia membantah bahwa pihaknya kecolongan aksi geng motor itu. Menurut dia, petugas sudah mengantisipasinya. Caranya, mendata kelompok bermotor di seluruh wilayah. Berdasar pendataan tersebut, ada beberapa kelompok yang timbul secara spontan dan melakukan kekerasan seperti di Jalan Antasari. (all/mby/c20/any)


JAKSEL - Suara tiga motor matik yang dimodifikasi motor balap menggema di kolong Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News