Pernah Dipakai saat Terima Obama, Jas Modi Laku Rp 2,5 M

Pernah Dipakai saat Terima Obama, Jas Modi Laku Rp 2,5 M
Narendra Modi saat menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Barak Obama Januari lalu. Foto: Int?getty images

jpnn.com - DELHI - Jas yang dikenakan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi saat menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Barak Obama Januari lalu, sempat menjadi kontroversi.

Kini, baju biru navy dengan garis emas itu telah berpindah tangan, setelah laku dalam lelang di Kota Surat kemarin (18/2).

"Jas ini setidaknya akan laku 3 juta rupee (sekitar Rp 619,5 juta)," ujar Komisaris Kota Surat Milind Torawane sebelum lelang.

Ternyata, jas tersebut laku empat kali lipatnya. Kurang dari sejam setelah lelang dibuka, jas tersebut langsung terjual. Jutawan pemilik perusahaan tekstil Rajesh Juneja membelinya seharga INR 12 juta (Rp 2,5 miliar).
 
Sepintas, garis di setelan jas Modi tersebut tampak biasa. Namun, jika dilihat dari dekat, garis itu adalah rangkaian huruf yang membentuk nama lengkap Modi, yakni Narendra Damodardas Modi.
 
Bukan hanya jas, Modi juga melelang barang-barang pribadi serta hadiah-hadiah yang dirinya terima selama menjabat PM. Total ada 450 barang. Termasuk vas keramik, manset perak, karpet, serta kotak perak dengan batu-batu berharga.

Barang-barang itu dijual demi menyukseskan program kerjanya, antara lain, membersihkan Sungai Gangga.
 
Sebelumnya jas kontroversial tersebut menjadi bahan olok-olok lawan politiknya. Mereka menyebut Modi narsis dan tidak peka terhadap kemiskinan yang terjadi di negaranya.

Sepertiga orang-orang termiskin di dunia tinggal di India. Selain itu, selama ini Modi selalu membangun image sebagai orang yang sederhana. Jas yang pembuatannya diperkirakan membutuhkan biaya INR 1 juta (Rp 206,5 juta) itu langsung merontokkan image tersebut.

Selain Modi, mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak pernah memiliki jas serupa. (Reuters/AFP/BBC/sha/c10/ami)


DELHI - Jas yang dikenakan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi saat menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Barak Obama Januari lalu, sempat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News