Klub tak Profesional, Level ISL Layak Diturunkan Jadi Amatir
jpnn.com - JAKARTA- Masalah yang dialami Arema Cronus karena tak punya NPWP tidak mudah. Pasalnya, bila tidak terselesaikan, besar kemungkinan juga akan berdampak pada kompetisi. Apalagi, baru-baru ini, BOPI menegaskan bahwa tim-tim yang aspek legalitasnya bermasalah rencananya tidak akan diizinkan untuk mengikuti kompetisi musim ini.
Belakangan, problem legalitas yang belum komplet di level klub tersebut juga menarik perhatian dari para pengamat sepak bola. Mantan kapten timnas Indonesia Ferryl Raymond Hattu adalah salah satunya. "Kalau memang masalah legalitas dan administrasi saja tidak profesional, lebih baik level kompetisiya diturunkan saja ke amatir," sarannya.
Seperti yang diketahui, PT LI berencana memulai kompetisi ISL musim ini pada 20 Februari lalu. Namun, karena administaris mayoritas klub peserta ISL masih bermasalah, memaksa BOPI memilih untuk menunda jadwal kick off itu sampai 4 Maret mendatang, dengan harapan, semua klub bisa melengkapi dokumen mereka.
Anehnya, bukannya beradu cepat dengan waktu untuk melengkapi data-data yang direquest oleh BOPI tersebut, PT LI malah memutuskan untuk memundurkan jadwal kompetisi ke 4 April mendatang. Meski begitu, pihak Kemenpora sudah mewanti-wanti, bahwa mereka tetap tidak akan memberikan ijin kompetisi sebelum semua syarat yang mereka minta dipenuhi. (dik/jos/jpnn)
JAKARTA- Masalah yang dialami Arema Cronus karena tak punya NPWP tidak mudah. Pasalnya, bila tidak terselesaikan, besar kemungkinan juga akan berdampak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jadwal Proliga 2024 seri Semarang: Jakarta LavAni Menghadapi 2 Laga Sulit
- Bermodal Kemenangan Telak di Yogyakarta, Putri Electric PLN Siap Menyengat di Kota Lumpia
- Tanpa Pemain Inti, Pelita Jaya Masih Bisa Menang Lawan Rajawali Medan
- Hasil Undian Perempat Final Thomas Cup 2024: Indonesia Ketemu Korea
- Piala Asia U-23: Permintaan STY kepada AFC Menjelang Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak
- IBL 2024: Gebuk Pacific Caesar, Dewa United Raih Kemenangan ke-11 Beruntun