MUI Tarakan Beberkan Kriteria Aliran Sesat

MUI Tarakan Beberkan Kriteria Aliran Sesat
MUI Tarakan Beberkan Kriteria Aliran Sesat

jpnn.com - TARAKAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menyikapi fenomena aliran sesat yang marak berkembang di masyarakat.

Ketua I MUI Tarakan, Syamsi Sarman mengatakan, mayoritas yang terkontaminasi aliran sesat adalah masyarakat awam dan banyak dari kalangan kampus.

“Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi, seperti kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama karena yang bersangkutan kurang kemauan atau kurang memberikan kesempatan dirinya mempelajari agama,” kata Syamsi kepada Radar Tarakan (Grup JPNN), kemarin (12/3).

Hal ini, ungkap Syamsi, tampak dengan kurangnya minat masyarakat, khususnya yang beragama Islam, mengikuti kegiatan di sejumlah majelis taklim dan masjid.

“Padahal ternyata orang-orang banyak yang tidak datang itu hanya nonton televisi di rumah, atau sibuk dengan aktivitas yang sesungguhnya tidak perlu, jalan-jalan menghabiskan waktu, dan banyak lagi. Acara ceramah di televisi dan radio pun tidak tertarik untuk ditonton, dibanding hiburan musik, sinetron dan ulasan berita,” ungkap pria yang juga menjabat Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Tarakan ini.

“Bahkan nonton acara lawak lebih diminati ketimbang mendengarkan ceramah ustadz. Apalagi keinginan untuk membaca buku agama, sungguh sangat kurang sekali,” tambahnya.

Faktor lainnya adalah ekonomi, yaitu kemiskinan yang membuat orang terpaksa menggadaikan akidahnya. Termasuk faktor kebodohan dan kemalasan yang membuat orang ingin hidup senang secara instan tanpa susah-susah beribadah. Realita inilah, jelas Syamsi, yang membuat aliran sesat yang mengatasnamakan agama tumbuh subur di masyarakat.

“Sehingga ketika ada yang menawarkan cara-cara beragama yang mudah dengan tidak pakai salat, tidak pakai puasa dan bisa masuk syurga maka pastinya akan diikuti. Apalagi yang menawarkan ajaran itu mengaku dirinya wali bahkan nabi dan malaikat,” tutur Syamsi.

TARAKAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan menyikapi fenomena aliran sesat yang marak berkembang di masyarakat. Ketua I MUI Tarakan, Syamsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News