Keluarga Pasien BPJS Ngamuk di RS Dapat Tagihan Lebih Rp 5 Juta

Keluarga Pasien BPJS Ngamuk di RS Dapat Tagihan Lebih Rp 5 Juta
Keluarga Pasien BPJS Ngamuk di RS Dapat Tagihan Lebih Rp 5 Juta

jpnn.com - JAMBI - Keluarga pasien BPJS mengamuk di Rumah Sakit Baiturahim. Itu karena biaya rawat inap orang tuanya Suwarni yang dua hari dirawat dikenai biaya Rp 5 juta lebih.

"Pasien peserta BPJS mengapa bisa semahal itu, percuma saja jadi peserta BPJS," ujar Arbain  besama saudaranya, ketika dijumpai di Rumah Sakit Baiturrahim.

Menurut Arbain, orang tuanya Suwarni (79) pertama diopname dan diagnosa sakit bocor dan mah. Karena kamar penuh lalu pihak keluarga minta agar Suwarni minta dirawat di kamar VIP.

"Walau pasien peserta BPJS kelas 1. Kami setuju nambah uang tambahannya," ujarnya.

Karena keadaannya sudah membaik lalu meminta diselesaikan administrasi. Tapi begitu di print out biayanya Rp 5 juta artinya. Artinya, mereka merasa  harus bayar 100 persen sedangkan menurut aturan  BPJS  kalau dirawat mendapat potongan.

"Saya dan keluarga protes lalu pihak administasi mengatakan jika print itu ada kesalahan dan print itu dibuang ke tong sampah lalu di print out lagi," ungkapnya.

Setelah dicek ulang nilai berubah hanya selisih dari Rp 132 ribu jadi Rp 102 ribu.

"Saya merasa administrasi rumah sakit ini tidak becus. Bukannya saya tak bisa bayar tapi apa guna jadi peserta BPJS jika semua biaya dikenai 100 persen. Bagaimana dengan mereka yang tak mampu, mungkin mau saja ditekan biaya sebesar itu," kesalnya.

JAMBI - Keluarga pasien BPJS mengamuk di Rumah Sakit Baiturahim. Itu karena biaya rawat inap orang tuanya Suwarni yang dua hari dirawat dikenai biaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News