Jenderal Manas Bantah Terlibat Penyelundupan Manusia

Jenderal Manas Bantah Terlibat Penyelundupan Manusia
Jenderal Manas Bantah Terlibat Penyelundupan Manusia

jpnn.com - BANGKOK - Setelah menyerahkan diri ke pihak berwajib  Rabu (3/6) di Bangkok, perwira senior militer Thailand, Letnan Jenderal Manas Kongpan langsung menyangkal tuduhan ia terlibat sindikat perdagangan manusia. 

Apalagi disebut sebagai dalang membantu menciptakan krisis migran yang mengenaskan di Asia Tenggara. Seperti dilansir BBC, Kamis (4/6), Kongpan tidak membuat pernyataan apa-apa, namun para pejabat mengungkapkan, bahwa ia berencana untuk melawan tuduhan-tuduhan tersebut.

"Dia hanya menegaskan bahwa ia tidak terlibat. Jadi dia menyangkal tuduhan itu, tetapi tim penyelidik akan menggarap rincian berkenaan dengan tuduhan tersebut," ujar Kepala Polisi Nasional Thailand, Somyot Poompanmoung.

Jenderal militer berbintang tiga itu adalah pejabat tertinggi yang teringkus dalam penumpasan pemerintah Thailand terhadap jaringan penyelundupan manusia yang luas.

Pemerintah Thailand telah menangkap puluhan pejabat lokal yang diduga terlibat dalam sindikat kriminal, yang memperdagangkan migran dari Myanmar dan Bangladesh melalui provinsi-provinsi selatan Thailand.

Pemerintah negeri Gajah Putih itu sudah  mengeluarkan sebanyak 84 surat perintah tangkap dalam usaha membongkar sindikat penyelundupan manusia di negara itu.

Kata polisi, dari jumlah itu, sebanyak 51 orang berhasil ditahan atau menyerahkan diri. Operasi itu dilancarkan menyusul penemuan beberapa kem penyelundupan manusia dan kuburan massal para migran di kawasan sempadan Thailand dan Malaysia pada bulan lalu. 

Tindakan pihak pemerintah itu menyebabkan anggota sindikat penyelundupan manusia meninggalkan perahu yang membawa ribuan pendatang dari Myanmar dan Bangladesh hanyut di lautan.(ray/jpnn)

BANGKOK - Setelah menyerahkan diri ke pihak berwajib  Rabu (3/6) di Bangkok, perwira senior militer Thailand, Letnan Jenderal Manas Kongpan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News