Inilah Penyebab Investor Enggan Masuk Natuna

Inilah Penyebab Investor Enggan Masuk Natuna
Masjid Natuna ini adalah salah satu lokasi objek wisata yang sering dikunjungi wisatawan di daerah tersebut.

jpnn.com - NATUNA - Tingginya harga tanah di Kabupaten Natuna menjadi salah satu faktor besar yang menghambat pembangunan investasi di daerah tersebut. Lambatnya investor menanamkan investasi di daerah bagian dari Provinsi Kepri ini bukan sepenuhnya disebabkan tidak lancarnya transportasi.

"Namun tingginya harga tanah menyebabkan investor bermikir mau masuk ke Natuna," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna, Bustami, Rabu (10/6).

Kondisi ini menurut Bustami, sangat sulit untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat. Karena hanya mengandalkan perputaran dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

"Berbeda sekali dengan daerah lain, seperti Batam dan Tanjungpinang. Investasi mudah masuk, karena harga tanah ada aturan standarisasi yang jelas," ujarnya.

Bustami mengaku kaget, baru beberapa pekan bertugas di Natuna. Pasaran harga tanah di pusat kabupaten. Mulai dari  kisaran harga Rp 1,7 juta permeter sampai Rp 500 ribu per meter.

”Kalau harga tanah segitu, investasi di Natuna akan sulit. Tentu daerah ini akan sulit juga membangun,” kata Bustami.

Sementara tingkat inflasi di kabupaten ini cukup tinggi dari tahun ke tahun.

Masyarakat sangat merasakan dampak, harga komoditi pangan hingga kebutuhan lainnya diatas rata-rata dibanding daerah lain.

NATUNA - Tingginya harga tanah di Kabupaten Natuna menjadi salah satu faktor besar yang menghambat pembangunan investasi di daerah tersebut. Lambatnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News