Hah?! Gara-Gara Reshuffle, Jokowi dan Megawati Putus Lagi..

Hah?! Gara-Gara Reshuffle, Jokowi dan Megawati Putus Lagi..
Megawati dan Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Muhammad Budyatna mengatakan, desakan partai politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) agar para menteri nonparpol di bidang ekonomi direshuffle oleh Presiden Jokowi mengindikasikan kabinet kerja tidak kompak. 

Kalau kompak menurut Budyatna, tidak mungkin muncul dorongan untuk reshuffle. "Ini bukan hanya masalah kinerja, tapi masalah kekompakkan. Kalau kompak, tidak mungkin ada desakan di antara anggota kabinet untuk dilakukan reshuffle, terlebih yang diminta direshuffle adalah para menteri dari nonparpol," kata Budyatna, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/7).

Berbagai kritik pedas yang dilakukan KIH seperti dari PDI Perjuangan kepada presiden lanjutnya, membuktikan bahwa partai politik pendukung Megawati tidak dalam hubungan yang baik dengan para pengusung Jokowi lainnya, seperti para relawan. "Ada gontok-gontokan juga antara partai politik dan relawan di dalam kabinet," ujarnya.

Selain itu ujarnya, dorongan agar Jokowi menambah kursi menteri dari parpol, yang dilakukan kader PDIP, membuktikan bahwa hubungan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri dengan petugas partainya saat ini tidak harmonis.

"Banyak hal yang bisa dilihat bahwa hubungan antara Megawati dan Jokowi tidak harmonis. Kalau harmonis dan Jokowi segan pada Megawati, tidak mungkin kader PDI Perjuangan teriak minta tambahan jatah menteri kepada Jokowi. Kan cukup Megawati bicara ke Jokowi. Dengan berteriak memperlihatkan antara Megawati dan Jokowi sudah putus komunikasi," pungkasnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Muhammad Budyatna mengatakan, desakan partai politik di Koalisi Indonesia Hebat (KIH) agar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News