Ketum Muhammadiyah Terpilih Harus Tingkatkan Peran Kebangsaan

Ketum Muhammadiyah Terpilih Harus Tingkatkan Peran Kebangsaan
Ketum Terpilih Harus Tingkatkan Peran Kebangsaan Muhammadiyah

jpnn.com - JPNN.com JAKARTA - Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Senin (3/8) resmi dibuka yang ditandai dengan hadirnya Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri Kabinet Kerja.

Selain beberapa tokoh nasional termasuk turut pual Raja J. Antoni kader Muhammadiyah yang kini didapuk menjadi sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Bagi Toni, begitu biasanya ia disapa, Muktamar Muhammadiyah ini mengingatkannya pada Muktamar Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM, kini IPM) tahun 1998 dimana ia terpilih menjadi sekretaris jenderal PP IRM periode 1998-2000.

"Pembukaan Muktamar IRM ketika itu persis pada hari Pak Harto 'lengser ke prabon', tanggal 21 Mei 1998. Pak Amien Rais , ketua PP Muhammadiyah ketika itu, yang sedianya datang membuka acara terpaksa batal karena ketegangan situasi politik di Jakarta," kata Toni di Jakarta, Selasa (4/8).

Toni menambahkan Pembukaan Muktamar IRM 1998 menjadi muktamar yang penuh suka-gembira karena tuntutan reformasi yang disimbolkan oleh turunnya Pak Harto berhasil. Apalagi salah seorang yang "pasang badan" memimpin gerakan reformasi adalah Amien Rais.

Toni berharap muktamar Muhammadiyah kali ini menghasilkan keputusan yang strategis demi kelangsungan dakwah Muhammadiyah termasuk ketua umum yang visioner.

"Pak Amien, Buya Syafii dan Pak Din telah membawa Muhammadiyah ke tengah-tengah pergumulan masalah nasional bahkan internasional. Ketua umum terpilih mesti meneruskan dan meningkatkan peran-peran kebangsaan dan kemanusian Muhammadiyah," pungkas Toni. (jpnn)

JPNN.com JAKARTA - Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Senin (3/8) resmi dibuka yang ditandai dengan hadirnya Presiden Joko


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News