Manajemen Informasi Bencana di Riau Sangat Buruk

Manajemen Informasi Bencana di Riau Sangat Buruk
Manajemen Informasi Bencana di Riau Sangat Buruk. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - PEKANBARU - Dengan alasan hujan sesaat, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru hari ini kembali meminta sekolah beraktivitas kembali. Padahal sejak pagi, pelan namun pasti, asap kembali pekat lagi.

Jarak pandang pelan-pelan mulai berkurang hingga 100-200 meter. Para pelajar terpaksa harus belajar menggunakan masker, begitu juga para guru. Asap pekat masuk ke kelas-kelas.

"Kami hanya melaksanakan perintah dari Disdik. Memang pengumuman sekolah libur atau masuk, selalu berubah-ubah tergantung kondisi," kata Suryati (48), guru SD Negeri di Pekanbaru, Selasa (15/9).

Inilah salah satu contoh buruknya manajemen informasi bencana asap di Riau. Meski asap merata di seluruh Kabupaten/Kota, tidak semua daerah tersedia papan Indeks Standart Pencemaran Udara (ISPU). Contohnya di Kabupaten Siak, papan ISPU yang menjadi patokan Pemda, malah sudah lama rusak.

"Kami sudah lama mengajukan ke provinsi, untuk segera memperbaiki papan ISPU itu," kata Bupati Siak, Syamsuar.

Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Abdulhamid Dipopramono, dalam siaran persnya pada kalangan media hari ini, menilai bahwa manajemen informasi terkait asap di Riau dan sekitarnya masih sangat buruk dan kurang terkoordinasi dengan baik.

"Ada satu dua informasi tentang rencana penanganan bencana, tetapi itu hanya penyelesaian parsial dan terkesan main-main," kata Abdulhamid.

Apalagi informasi tentang hal itu tidak resmi, banyak versi, dan tidak bisa diverifikasi. Dengan penanganan seperti itu, bisa dikatakan pemerintah tidak tanggap terhadap bencana yang telah merugikan masyarakat.

PEKANBARU - Dengan alasan hujan sesaat, Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru hari ini kembali meminta sekolah beraktivitas kembali. Padahal sejak pagi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News