Kejagung Cuekin Ocehan Evy
jpnn.com - JAKARTA -- Kejaksaan Agung cuek dengan omongan-omongan Evy Susanti terkait upaya pengamanan suaminya, Gatot Pujo Nugroho, dalam kasus bansos dan hibah. Baik menyangkut uang Rp500 juta yang disebut sebagai jatah Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejaksaan Agung Maruli Hutagalung maupun USD 20 ribu yang disiapkan untuk Jaksa Agung M Prasetyo.
Ocehan Evy dianggap tanpa bukti sehingga tidak perlu kejaksaan agung melakukan pemeriksaan internal.
"Sekarang tidak terbukti dan tidak benar itu," tegas Kapuspenkum Kejagung Amir Yanto, kemarin (17/11).
Amir percaya dengan omongan bosnya, Prasetyo, yang sudah membantah kesaksian Francisca Insani Rahesti alias Sisca yang mengaku mendapat informasi dari Evy bahwa telah disiapkan USD 20 juta untuk Prasetyo.
"Ya tanyakan ke Evy maksudnya apa ya. Pak Jaksa Agung berkali-kali mengatakan itu tidak benar. Beliau benar-benar tidak melakukan hal tersebut," cetus Amir. Dia menilai, omongan-omongan Evy tanpa disertai bukti. "Cuma katanya, katanya. Jadi, itu tidak benar," ucapnya.
Begitu pun dengan nama Maruli. Menurut Amir, omongan Evy juga tanpa bukti. Karena itu, kejagung merasa tidak perlu melakukan pemeriksaan internal untuk membuktikan benar tidaknya Maruli menerima suap Rp 500 juta dari Evy, sebagaimana tercantum dalam dokumen berita acara pemeriksaan bini muda Gatot itu di KPK.
Dikatakan, jika memang keterangan Evy itu kuat, tentunya penyidik KPK juga tidak akan tinggal diam. Nyatanya, lanjut Amir, sampai sekarang penyidik lembaga antirasuah itu juga tidak melakukan pengembangan keterangan Evy itu.
"Kecuali ada alat bukti yang lain langsung kita tangani. KPK saja tidak menindaklanjuti," ujarnya.
JAKARTA -- Kejaksaan Agung cuek dengan omongan-omongan Evy Susanti terkait upaya pengamanan suaminya, Gatot Pujo Nugroho, dalam kasus bansos dan
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
- Keluarga Keberatan Jenazah Brigadir RA Diautopsi, Alasannya Begini
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera