Korut Luncurkan Roket, Dunia Sewot

Ancam Jatuhkan Sanksi Berat

Korut Luncurkan Roket, Dunia Sewot
Korea Utara tetap meluncurkan roket yang di klaim untuk program ruang angkasa negara tersebut meski mendapat kecaman dari dunia. Foto: AFP

jpnn.com - NEW YORK - Peluncuran satelit yang dilakukan Korea Utara pada Minggu (7/2) tak henti-henti mendapat kecaman dari para pemimpin dunia. Mulai dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sampai negara-negara seteru Korut, seperti Amerika Serikat dan Korea Selatan bersikeras bahwa yang diluncurkan negara komunis itu adalah rudal jarak jauh. Padahal Korut telah berulangkali sebelumnya menyebut bahwa yang diluncurkannya adalah satelit observasi bumi.

 Dewan Keamanan PBB pun ikut mengutuk peluncuran yang mereka namai "roket jarak jauh" itu. Setelah pertemuan darurat di New York, DK PBB memutuskan akan segera mengadopsi resolusi sanksi baru terhadap Korut.

Ketika berbicara setelah pembicaraan tertutup DK PBB, Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power, mengatakan bahwa Washington akan memastikan DK PBB memberlakukan sanksi serius atas Korut.

"Tidak akan ada penanganan seperti biasa. Kami akan memberikan sesuatu yang keras," tegas Samantha, dikutip dari BBC.

Utusan Jepang di PBB, Motohide Yoshikawa, mengatakan sanksi untuk Pyongyang harus diperkuat. Menurut Jepang, sanksi yang selama ini diberlakukan belum manjur untuk membuat Korut mengembangkan senjata nuklir.

Pyongyang sendiri menekankan bahwa roket yang diluncurkan bertujuan menempatkan satelit di orbit. Namun, para pemimpin dunia lebih suka menilai tujuan sebenarnya adalah menguji rudal balistik. (ald/dil/jpnn)


NEW YORK - Peluncuran satelit yang dilakukan Korea Utara pada Minggu (7/2) tak henti-henti mendapat kecaman dari para pemimpin dunia. Mulai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News