Klasemen Akhir Rio 2016: AS Juara Umum, Inggris Terbaik, Indonesia?
jpnn.com - RIO DE JANEIRO - Pesta olahraga multicabang di Rio De Janeiro selesai. Olimpiade Rio 2016 ditutup dengan kemeriahan dan ucapan: Selamat Tinggal Rio 2016, Selamat Datang Tokyo 2020.
Di Rio 2016, kontingen Amerika Serikat kembali mengukuhkan diri sebagai juara umum. Di klasemen akhir, AS mengumpulkan 46 keping emas, 37 perak dan 38 perunggu.
Sementara di posisi kedua, mengejutkan, Great Britain atau Inggris Raya menempati posisi tersebut dengan 27 emas, 23 perak dan 17 perunggu.
Ini merupakan prestasi terbaik Inggris Raya sejak 1908. Pada olimpiade ke IV yang digelar di London itu, tuan rumah menjadi juara. Namun setelah itu, mereka selalu di luar posisi dua besar.
Prestasi Inggris Raya di Rio 2016 ini memang mengagetkan dunia, karena mereka berhasil melewati China. Selisih medali emasnya dengan China pun hanya satu keping (lihat klasemen akhir).
Sementara Indonesia finis di tempat ke-46, jauh lebih baik dibanding olimpiade empat tahun lalu di London. Saat itu Indonesia mengakhiri ajang di peringkat ke-63.
Di London 2012, Indonesia mendulang satu perak dan satu perunggu. Sementara di Rio 2016, Kontingen Merah Putih mengoleksi satu emas dan dua perak.
Prestasi terbaik Indonesia sejauh ini masih pada Olimpiade Barcelona 1992, yakni dengan dua emas, dua perak dan satu perunggu. Saat itu, Indonesia finis di peringkat ke-24. (adk/jpnn)
RIO DE JANEIRO - Pesta olahraga multicabang di Rio De Janeiro selesai. Olimpiade Rio 2016 ditutup dengan kemeriahan dan ucapan: Selamat Tinggal Rio
- Live Streaming Piala Thomas & Uber 2024: Favorit Juara Vs Singapura, Indonesia Vs Inggris
- Kepercayaan Diri Rivan Nurmulki Kembali, STIN BIN Garang di Laga Perdana Proliga 2024
- Kekompakan Pemain Antar Jakarta Electric Pimpin Klasemen Sementara Proliga 2024
- Kembali Telan Kekalahan, Jakarta Livin Bermasalah Bertanding Dua Hari Beruntun
- Proliga 2024: Pemain Muda Belum Menyatu, Gresik Petrokimia Raih Hasil Pahit di Awal Musim
- Persija dan Persita Dorong Klub Milik Raffi Ahmad ke Tepi Jurang Degradasi