Kisah Manusia Rakit, Tetap Bertahan Meski Bahaya Selalu Mengancam
jpnn.com - PALEMBANG sempat dijuluki Venesia dari Timur lantaran geliat perekonomian rakyatnya yang semarak di tepi Sungai Musi.
Zaman dahulu, memang masyarakat Palembang lebih memilih tinggal di tepi Sungai Musi dan menghuni rumah-rumah rakit.
Namun kini, kondisinya berbeda. sebagian besar penghuni rakit bergeser dan memilih menetap di daratan dengan ragam alasan hingga mengakibatkan rumah rakit kini terancam punah.
KMS ACHMAD RIVAI - Palembang
DI era tahun 1990-an saat menyusuri aliran Sungai Musi pastinya bagi kita yang lahir dan dibesarkan di Kota Empek-empek ini tidak akan pernah melupakan betapa gegap gempitanya kehidupan masyarakat di sepanjang tepian Musi.
Ya, di tahun tersebut masyarakat Palembang masih begitu mengandalkan Sungai Musi baik sebagai jalur perdagangan, sehingga perputaran roda perekonomian dari Sungai Musi begitu terasa.
Mulai dari penjual sayur-mayur, lauk-pauk hingga ragam kebutuhan masyarakat selain di pasar tradisional, juga kita dapatkan dari para penjual keliling yang hilir mudik di Sungai Musi, yang dengan menggunakan perahu sampan tanpa mesin menawarkan barang dagangannya.
Tapi kini, seiring dengan perkembangan Kota Palembang yang kian pesat, perlahan tapi pasti denyut nadi perekonomian warga di tepian Sungai Musi pun kian tergerus.
PALEMBANG sempat dijuluki Venesia dari Timur lantaran geliat perekonomian rakyatnya yang semarak di tepi Sungai Musi. Zaman dahulu, memang
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Pesantren Ala Kadarnya di Pulau Sebatik, Asa Santri di Perbatasan Negeri