MFF Tegaskan Potensi Busana Muslim

MFF Tegaskan Potensi Busana Muslim
Salah satu karya yang dtitampilkan dalam MFF 2016. FOTO: Jawa Pos

SURABAYA - Pergelaran Moslem Fashion Festival (MFF) memasuki tahun ketujuh. Bertempat di Royal Plaza, gelaran itu dibuka dengan parade peragaan busana desainer Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) BPD Jatim. Ada delapan perancang yang menampilkan karya-karyanya. 

Mereka adalah Lita Berlianti, Dwi Adi Kusuma, Lia Afif, Yuyuk Nurmaisyah, Lilik Suhariyati, Wiwied Mayasari, Gita Orlin, dan Denny Djoewardi. MFF berlangsung hingga Minggu (23/10). Tujuh di antara delapan desainer (minus Denny Djoewardi) juga menampilkan gaun pengantin syari.

Acara yang mengusung tema Etnic tersebut dibuka dengan parade model yang memperagakan koleksi Lita Berlianti. Lita memamerkan koleksi Nusa Malole yang menggunakan kain tenun khas NTT dari daerah Ayotupas. "Keunikannya ada pada motif manusia dan hewan," ujarnya. Selain itu, Lita memasukkan cutting asimetris sehingga menghasilkan desain yang unik. Desain Nusa Malole tersebut mengombinasikan tenun Ayotupas dengan tekstil modern seperti sifon crepe, katun, serta campuran polyester dan wolfis.

Sebagai pemungkas, tujuh desainer APPMI BPD Jatim tersebut mengeluarkan desain baju pengantin bertema Ocean. Baju pengantin Lita didominasi warna biru muda dan putih. Bahan-bahan yang digunakan, antara lain, tile, duchess, hingga brokat. Pada bagian depan, Lita menggunakan payet swarovski yang disematkan di atas batik klasik. "Semua rancangan gaun pengantin ini desain terbaru," papar Lita saat ditemui setelah acara.

SURABAYA - Pergelaran Moslem Fashion Festival (MFF) memasuki tahun ketujuh. Bertempat di Royal Plaza, gelaran itu dibuka dengan parade peragaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News