1 Jam Hisap Shisha Setara dengan Hirup Asap 50-100 Batang Rokok
Dr Louis mengatakan, proses ini menghasilkan lebih banyak karbon monoksida daripada rokok.
"Ruang dalam shisha relatif terpencil, relatif terhadap lingkungan eksternalnya, relatif terhadap perokok yang merokok di udara terbuka," katanya.
Ia menyebut, karbon monoksida diproduksi ketika ada kurangnya konsentrasi oksigen dalam ruang pembakaran.
Korban keracunan karbon monoksida terlihat lesu dan pusing
Penelitian ini dilakukan ketika penghisap rutin shisha yang berusia 20 tahun dilarikan ke rumah sakit akibat menderita keracunan karbon monoksida.
"Ia sangat lesu, mengantuk, terlihat sangat pusing. Selama pemeriksaan dan pemantauan di rumah sakit, ia mengalami perubahan EKG yang mendalam, yang konsisten dengan seseorang yang tidak memiliki pasokan oksigen cukup untuk jantungnya," jelas Dr. Louis.
Sementara sang korban menjalani pemulihan penuh, keracunan karbon monoksida bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen dan konsekuensi kesehatan mental jangka panjang.
Profesor Farmasi Klinis dari Universitas New South Wales, Ric Day mengatakan, kasus perempuan ini tidak terisolasi.
Dokter Australia telah mengeluarkan peringatan akan bahaya merokok dari shisha, menghilangkan mitos bahwa alat ini lebih aman daripada rokok biasa.Penelitian
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas
- Verifikasi dengan Swafoto Bersama Kartu Identitas: Seberapa Aman dan Bisa Diandalkan?
- Dunia Hari Ini: Surat Kabar Inggris Digugat Pangeran Harry