10 Kontroversi Politik 2020: Pernyataan Puan Maharani, Kepulangan HRS Hingga Reshuffle Kabinet

10 Kontroversi Politik 2020: Pernyataan Puan Maharani, Kepulangan HRS Hingga Reshuffle Kabinet
Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab saat tiba di Polda Metro Jaya, Sabtu (12/12). Foto: Ricardo/JPNN.com

Yudian mengklarifikasi, menyebut tidak pernah mempertentangkan agama dan Pancasila. Ia berdalih yang dimaksud Pancasila sebagai konsensus tertinggi bangsa Indonesia harus dijaga sebaik mungkin.

Menurut Yudian, Pancasila itu agamis, karena kelima sila Pancasila dapat ditemukan dengan mudah dalam kitab suci keenam agama yang diakui secara konstitusional oleh NKRI. Sayang, klarifikasi Yudian ternyata tidak dapat diterima sebagian kalangan.

2. Pro-kontra Penerapan Lockdown Menyusul Pandemi COVID-19

Pandemi Virus Corona yang merebak sejak Maret lalu, masih menghantui hingga saat ini. Bedanya, sebagian masyarakat sudah lebih siap menghadapinya.

Pada awal-awal pandemi merebak, muncul perdebatan panjang antara yang menginginkan pemerintah menerapkan lockdown atau isolasi, dengan pandangan yang menilai lockdown hanya akan membunuh masyarakat secara perlahan. Karena akibat lockdown, roda perekonomian diperkirakan akan berhenti.

Salah satu pihak yang paling keras menyuarakan lockdown dari kubu Partai Demokrat.

Presiden Jokowi akhirnya memilih menerapkan 'Pembatasan Sosial Berskala Besar' (PSBB) atau karantina wilayah. Menurut presiden, pemerintah memandang masalah kesehatan sangat penting, namun masalah ekonomi tetap harus diperhatikan.

Kebijakan presiden ini sempat menuai kontroversi di tengah masyarakat.

Sepuluh peristiwa penting sempat menghangatkan perpolitikan di Indonesia sepanjang 2020. Mulai dari kontroversi terkait agama dan Pancasila, kepulangan HRS hingga reshuffle yang mengangkat Sandiaga Uno masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News