13 Juta Anak di Timur Tengah Tidak Sekolah Akibat Perang
jpnn.com - AMMAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa Beratu (PBB) mengatakan ada lebih dari 13 juta anak-anak tidak bersekolah akibat konflik yang terjadi di Timur Tengah.
UNICEF (United Nations Children Fund) Badan PBB yang mengurusi anak-anak dalam sebuah laporan terbaru tentang dampak konflik terhadap sektor pendidikan di enam negara dan wilayah di kawasan itu, menyatakan lebih 8,850 sekolah tidak lagi bisa digunakan akibat kegiatan terorisme.
Lebih mengerikan lagi, laporan itu juga merinci, anak-anak dan guru terpaksa ke sekolah meskipun menghadapi serangan dan kelas digunakan sebagai tempat perlindungan bom sementara.
"Dampak kerusakan akibat konflik sedang dirasakan oleh anak-anak di wilayah ini. Bukan hanya sekolah mereka hancur, impian dan masa depan mereka juga turut hancur," kata direktur regional Unicef di Timur Tengah dan Afrika Utara seperti dilansir AFP, Jumat (4/9).
Tahun lalu saja, Unicef mendokumentasikan 214 serangan terhadap sekolah-sekolah di Suriah, Irak, Libya, wilayah Palestina, Sudan dan Yaman.(AFP/ray/jpnn)
AMMAN - Perserikatan Bangsa-Bangsa Beratu (PBB) mengatakan ada lebih dari 13 juta anak-anak tidak bersekolah akibat konflik yang terjadi di Timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah