15 Aktivis Ditahan, Kapolres Divisum

TIMIKA - Sebanyak 15 aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) masih ditahan dan diperiksa penyidik Kepolisian Polres Mimika, Papua. Para aktivis ini diamankan dari Kampung Bhintuka (SP13), Selasa (5/4) lalu, gara-gara diduga menyampaikan orasi berbau makar ingin pisah dari NKRI.
Dalam aksi itu juga diwarnai pemukulan terhadap Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso. “Tadi (kemarin) saya sudah lakukan visum di RSUD. Sementara untuk proses (kasus) masih di tangan penyidik,” ujar Yustanto, seperti dikutip dari Radar Timika, Kamis (7/4).
“Untuk insiden kemarin itu kami berupaya untuk menindaklanjuti secara objektif. Yang salah akan dipersalahkan, yang tidak salah tidak akan dipersalahkan. Nanti lihat siapa yang jadi tersangka dan siapa yang jadi saksi," imbuhnya.
Menurut Kapolres, tim penyidik juga masih belum mau buru-buru memastikan apakah aksi ini masuk unsur makar, penganiayaan atau penghasutan. Meski demikian, secara umum ia memastikan telah terjadi pelanggaran dalam aktivitas KNPB di SP 13, Selasa (5/4) lalu. “Yang jelas sudah melanggar aturan. Salah satunya penggunaan atribut bermotif bintang kejora. Seharusnya itu sudah menjadi larangan semua pihak,” katanya.
Sementara itu, kemarin, sebanyak 30 warga dari keluarga aktivis KNPB mendatangi mapolres untuk melihat rekan-rekan dan keluarga mereka. "Ada tokoh gereja, juga tokoh masyarakat. Kami juga apresiasi mereka bisa datang berkomunikasi, sehingga akan diambil solusi terbaik,” tutur kapolres. (rex/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cari 2 Korban Kapal Feri Tenggelam, Tim SAR Kerahkan Teknologi Bawah Air
- Berawal dari Tangis Anak Kecil, Warga Koja Heboh pada Senin Malam
- Prostitusi di Aceh: Mbak ISK Sudah di Kamar, yang Pesan Ternyata Polisi
- Pemilik Warung Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Korban Pembunuhan
- Gen Z di Jateng Disebut Jadi Agen Perubahan Transisi Energi
- Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Lhokseumawe, Tangkap 3 Tersangka