17 Dokter Spesialis Mengundurkan Diri, PBIDI Anggap Wajar

17 Dokter Spesialis Mengundurkan Diri, PBIDI Anggap Wajar
Salah seorang staf Poli Paru RS Regional Sulbar, tetap membuka ruangan meski dokter spesialis telah mengundurkan diri, Sabtu, 9 Desember. Foto: EDWARD ADE SAPUTRA/FAJAR/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 17 dokter spesialis berstatus pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di RS Regional Sulbar mengundurkan diri.

Hal tersebut mendapat perhatian Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PBIDI). Menurut Ketua Terpilih PB IDI Dr Daeng M Faqih SH MH, pihak rumah sakit harus tetap fokus pada pelayanan yang cepat.

”Kita harus melihat dua sisi biar adil. Untuk keperluan mendesak, harus fokus pada solusi yang cepat,” katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (9/12).

Daeng mengatakan, langkah pertama yang harusnya dilakukan pihak RS atau pemda adalah mengalihkan pasien ke RS lain.

”Tidak menunjuk siapa yang salah dan benar. Namun sekali lagi solusi cepat untuk menanggulangi pelayanan,” jelasnya.

Dia menilai, langkah mengundurkan diri dokter berstatus PNS dianggapnya wajar. ”Hubungan kerja siapapun dengan siapaun, sebenarnya sebuah kewajaran seseorang memutuskan mundur atau pindah kerja,” ungkap Daeng.

Peristiwa tersebut menurutnya kemungkinan ada permasalahan yang mendasar berkaitan komunikasi dan hubungan kerja.

”Sebaiknya kedua belah pihak saling membuka diri dan mencari solusi terbaik,” imbuhnya.

Sebanyak 17 dokter spesialis mengundurkan diri. Langkah pertama yang harusnya dilakukan pihak RS atau pemda adalah mengalihkan pasien ke RS lain.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News