2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit

2 Mei 1945 dan Kisah Muslim Pahlawan Pengibar Bendera Palu Arit
Anggota Tentara Merah Abdulhakim Ismailov mengibarkan bendera merah berlambang palu dan arit di atas Reichstag, Berlin, Jerman, pada 2 Mei 1945. Foto: Yevgeny Khaldei

Saat Tentara Merah merebut Berlin, Abdulhakim bersama dua rekannya, Alexei Kovalev dan Leonid Gorychev, naik ke atas Reichstag. Alexei merupakan tentara asal Kiev (Ukraina), sedangkan Leonid adalah prajurit dari Minsk (Belarusia).

Namun, Abdulhakim-lah yang mengibarkan bendera Uni Soviet yang diikat ke tongkat. Momen itu diabadikan oleh fotografer asal Uni Soviet, Yevgeny Khaldei.

Sebagai prajurit yang berperang selama Perang Dunia II, Abdulhakim berkali-kali terluka. Pada 1996, presiden Rusia saat itu mengeluarkan dekrit berisi tentang penobatan Abdulhakim sebagai pahlawan.

Selain itu, keberanian Abdulhakim selama Perang Dunia II juga membuahkan berbagai penghargaan, antara lain, Order of Patriotic War, Order of Glory, Order of the Red Banner, dan medali atas jasanya pada pembebasan Warsawa dan Berlin.

Abdulhakim meninggal dunia pada 16 Februari 2010. Media RIA Dagestan menyebut veteran Perang Dunia II itu meninggalkan warisan abadi bagi sejarah Rusia dan dunia.

“… untuk menghormatinya, sebuah sekolah di kampung halamannya dan sebuah asteroid dinamai menggunakan namanya,” demikian pemberitaan RIA Dagestan.(Guardian/RIA Dagestan/jpnn)

Tepat 80 tahun lalu pada 2 Mei 1945, sebuah momen bersejarah tercipta. Salah satu momen penting dalam Perang Dunia II itu terpotret kamera dan terabadikan.

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News