2011, Kasus DBD Relatif Turun

2011, Kasus DBD Relatif Turun
2011, Kasus DBD Relatif Turun
JAKARTA - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) relatif turun setiap tahunnya. Angka kematian penduduk atau case fatality rate (CFR) dan penularan atau inciden rate (IR) juga merosot. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus DBD secara nasional 2011 cenderung menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2009 jumlah kasus 158.912 dengan korban meninggal 1.420 orang. Sedangkan IR 68,22/100.000 penduduk dan CFR 0,89 persen.

 

Pada 2010, jumlah kasus hanya 156.086 dengan korban meninggal 1.358 orang. IR sebesar 65,70/100.000 penduduk dan CFR 0,87 persen. Sementara hingga Oktober 2011, jumlah kasus 49.486 dengan korban meninggal 403 orang. IR 20,83/100.000 penduduk dan CFR 0,81 persen.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, masyarakat harus tetap berhati-hati dengan DBD. Penyebab utamanya tetap nyamuk Aedes (Ae). Ae aegypti merupakan vektor yang paling utama, namun spesies lain seperti Ae.albopictus.  "Nyamuk penular dengue ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut," ujarnya di Jakarta belum lama ini.

Tjandra menjelaskan, nyamuk aedes betina biasanya terinfeksi virus dengue pada saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut atau viraemia. Yaitu, dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif  delapan sampai 12 hari sesudah mengisap darah penderita yang sedang viremia (periode inkubasi ekstrinsik) dan tetap infektif selama hidupnya.

 

JAKARTA - Jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) relatif turun setiap tahunnya. Angka kematian penduduk atau case fatality rate (CFR) dan penularan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News