2022 Puncak Pasokan Gas Bumi

2022 Puncak Pasokan Gas Bumi
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pasokan gas bumi dalam kurun waktu 2018–2027 akan mencapai puncaknya pada 2022 sebesar 8.661 million standard cubic feet per day (mmscfd).

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan produksi gas Indonesia pada 2018 yang mencapai 7.452 mmscfd.

Sejumlah proyek akan menopang produksi gas tanah air pada masa tersebut. Di antaranya, Lapangan Alur Siwah, Rambong, dan Julu Rayeu (Medco Blok A) yang berproduksi tahun ini. Proyek itu bisa mencapai produksi puncak sebesar 67,4 mmscfd.

Ada pula Lapangan MDA & MBH serta MDK (HCML), Jambaran Tiung Biru, Lapangan Badik, dan West Badik (PHE Nunukan) pada 2019. Jambaran Tiung Biru memiliki produksi puncak 330 mmscfd.

Kemudian, BP Berau Expansion (LNG Train 3) pada 2020 serta Lapangan Merakes (Eni East Sepinggan) dan Asap Kido Merah (Genting Oil) pada 2021. Produksi puncaknya masing-masing sebesar 709 mmscfd, 391 mmscfd, dan 170 mmscfd.

Ada juga proyek gas Lapangan Gendalo, Gandang, dan Gehem (IDD Project) yang diproyeksikan beroperasi pada 2022.

Setelah 2022, produksi gas berangsur turun menjadi 8.048 mmscfd pada 2027. Namun, pada 2027, rencananya Lapangan Abadi (INPEX Masela) beroperasi dengan produksi sebesar 1.200 mmscfd. Blok East Natuna juga beroperasi di tahun itu.

Beroperasinya proyek-proyek tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gas domestik di Indonesia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, pasokan gas bumi dalam kurun waktu 2018–2027 akan mencapai puncaknya pada 2022

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News