2025, Danone Targetkan 50% Kemasan Botol Bisa Daur Ulang

2025, Danone Targetkan 50% Kemasan Botol Bisa Daur Ulang
Logo baru Aqua. Foto: Danone Aqua

jpnn.com, TANGERANG - Ketua Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) Christine Halim menyebut, salah satu perusahaan yang sudah melakukan kegiatan daur ulang dengan baik adalah PT Tirta Investama, yakni produsen air minum dalam kemasan merek AQUA.

Menanggapi pujian itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menyatakan perusahaannya siap menjadi industri minuman pengguna botol daur ulang pertama di Indonesia.

Karyanto menuturkan botol daur ulang merupakan hasil produksi industri mitra Perusahaan di Bandung. Bahan baku flakes plastik dipasok dari enam titik pengepul binaan yang tersebar di Tangerang, Bandung, Bali, Lombok, dan Kepulauan Seribu.

"Plastik seharusnya menjadi bahan baku dan tidak bertebaran di lingkungan sebagai sampah, oleh karena itu kami manfaatkan kembali," kata Karyanto dalam workshop bertema 'Inovasi & Kontribusi Industri Menerapkan Model Pengelolaan Sampah Plastik yang Efektif untuk Menanggulangi Permasalahan Sampah di Indonesia' di Hotel Grand Zuri BSD, Tangerang, Senin (10/12).

Menurutnya, perusahaan telah menjalankan inisiatif menjaga kelestarian lingkungan dengan mengumpulkan dan mengolah plastik bekas kemasan air minum sejak 1993.

"Dalam setahun kami bisa mengumpulkan 12 ribu ton plastik bekas kemasan air minum untuk didaur ulang. Kalau dulu lebih pada 1993, produk cacahan plastik di ekspor karena belum ada industri yang bisa memproduksi botol daur ulang di Indonesia. Tapi mulai sekarang bisa kami olah dengan memenuhi standar SNI, BPOM serta bersertifikasi halal agar masyarakat nyaman menggunakannya," kata Karyanto.

Dengan semakin banyaknya pelaku sektor informal yang terlibat dalam kegiatan pengumpulan bahan baku botol bekas, PT. Tirta Investama (Danone-AQUA) menargetkan pada 2025 mendatang rata-rata sebanyak 50 persen produk air minum dalam kemasan Danone-AQUA akan menggunakan kemasan botol daur ulang.

"Saat ini 70 persen bisnis adalah galon yang kemasan bisa digunakan ulang sehingga sudah memenuhi prinsip sirkular. Komitmen kami menjadi perusahaan yang 100 persen sirkular, menggunakan limbah kemasan plastik untuk bahan baku kemasan produk kami," tandas Karyanto.(chi/jpnn)


Plastik seharusnya menjadi bahan baku dan tidak bertebaran di lingkungan sebagai sampah, oleh karena itu kami manfaatkan kembali.


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News