23 CPNS Mundur, Pelayanan Publik Terganggu

23 CPNS Mundur, Pelayanan Publik Terganggu
23 CPNS Mundur, Pelayanan Publik Terganggu

jpnn.com - KEPALA BKD Surabaya Mia Santi Dewi Mia mengatakan, mundurnya 23 CPNS yang sudah dinyatakan lolos seleksi oleh Pemerintah Kota Surabaya diprediksi berdampak pada pelayanan publik. Terutama pada sekolah, sebab 19 orang yang mundur tersebut seharusnya mengisi jabatan guru SDN. 

"Yang seharusnya diisi guru PNS akhirnya diisi guru kontrak. Itu kemungkinannya," paparnya. 

Padahal, kebutuhan guru se-Surabaya mencapai 1.000 orang. Mundurnya 19 orang PNS guru SDN itu tentu menghambat rencana mengisi kebutuhan guru secara bertahap. "Ini yang merugikan," katanya. 

Selain itu, yang cukup mahal adalah orang yang mengundurkan diri tersebut telah menutup kesempatan bagi orang lain yang sebenarnya juga pantas untuk mengisi posisi tersebut. "Karena itulah, denda diperlukan," ujarnya. 

Nah, sebenarnya pemkot telah mengantisipasi pengunduran diri CPNS yang lolos seleksi. Caranya memberikan sanksi berupa denda Rp 25 juta. "Meski ada denda yang besar, ternyata tetap saja mundur,'' keluhnya. 

Dia lantas menjelaskan bahwa penyebab utama mundurnya CPNS itu adalah orang tersebut lolos lebih dari satu tes CPNS. 

Misalnya, salah seorang CPNS yang mundur asal Madiun. Ternyata dia mengikuti tes CPNS di Madiun dan Surabaya.  "Nah, ternyata orang itu lolos seleksi di Madiun dan Surabaya. Dia akhirnya memilih di daerah asal," ujarnya Mia saat ditemui di kantornya kemarin (15/1). 

Untuk mengantisipasi kemungkinan pengunduran diri lagi, Mia mengakui denda bisa dibilang kurang manjur. Seharusnya, ada kebijakan yang mengatur tidak diperbolehkannya pelamar PNS ganda. 

KEPALA BKD Surabaya Mia Santi Dewi Mia mengatakan, mundurnya 23 CPNS yang sudah dinyatakan lolos seleksi oleh Pemerintah Kota Surabaya diprediksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News