23 Kambing Mati Terbakar, Wakiman Sedih dan Lemas

Saat itu, Wakiman sedang berada di ladang menjemur jagung yang baru saja dipanen. Dia mengetahui peristiwa itu dari tetangganya.
Dia bilang anak perempuannya yang berada di rumah tak bisa berbuat apa-apa melihat api yang kian membesar. Posisi saat itu, mayoritas tetangganya tak berada di rumah karena sedang bekerja.
"Aduh, kambing saya habis. Saya sedih, lemas, dan menangis. Namun, yang namanya nasib mau bagaimana lagi," kata Wakiman, yang telah beternak sejak 2017 itu.
Dia hanya tak menyangka bahwa kambing yang dirawatnya sejak kecil mati dalam sekejap. Kendati begitu, Wakiman tak mau terus-menerus meratapi kesedihan.
"Kalau dirasakan, malah menangis terus, nanti jadi ke mana-mana. Saya masih semangat beternak kambing, nanti kalau ada rezeki mau beli lagi," katanya.
Seluruh ternak milik Wakiman bermula dari dua ekor kambing yang diterima dari program hibah Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang pada 2017.
Kelompok Tani Pragolopati Makmur Muhammad Asroni mengatakan telah menyampaikan peristiwa ini kepada Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang.
"Seluruh kambing sudah dikubur. Kami berharap semoga dapat perhatian dan bantuan lagi dari Pemkot Semarang," kata Muhammad. (mcr5/jpnn)
Kompol Agung Raharjo menyebut insiden itu bermula dari aktivitas keluarga korban yang membakar sampah di tungku dekat kandang.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
- Kebakaran di Pekanbaru Dapat Dikendalikan Berkat Respons Cepat Dirjen Bina Adwil
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Kawasan Hutan Lindung TNTN Terbakar, Diduga Akibat Pembukaan Lahan Ilegal
- Ayah & Anak Meninggal Akibat Kebakaran di Kedung Rukem Surabaya
- Korsleting Listrik di Toko Penjual Petasan Jadi Petaka
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Puluhan Kios di Sukahaji Bandung