3 Alasan Tjahjo Kumolo Tolak Libur PNS Ditambah

3 Alasan Tjahjo Kumolo Tolak Libur PNS Ditambah
Menpan RB Tjahjo Kumolo menolak wacana libur PNS ditambah. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tjahjo Kumolo terang-terangan menolak wacana PNS libur Jumat sampai Minggu, satu kali dalam dua pekan. Dengan kata lain, PNS bisa libur Jumat hingga Minggu, dua kali dalam satu bulan.

Wacara tersebut digulirkan mantan Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Waluyo Martowiyoto yang menjadi ketua PMO (Project Management Office) Penilaian Kinerja.

Selama ini PNS diwajibkan bekerja 10 hari dalam dua pekan, dengan durasi 80 jam. Ini bisa diubah jadi 9 hari saja tetapi tetap 80 jam kerja sehingga hari Jumatnya bisa libur.

Tjahjo Kumolo menolak wacana tersebut. Setidaknya ada tiga argument yang dikemukakan.

Pertama, pemerintah sedang berupaya mengoptimalkan pelayanan masyarakat, sehingga tidak tepat jika libur PNS malah ditambah.

"Kalau mau mengoptimalkan kinerja ASN melayani masyarakat, mempercepat perizinan, ya mbok jangan banyak-banyak liburnya gitu aja," kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Senin (9/12).

Kedua, menurut Tjahjo, libur dua hari seminggu pada Sabtu dan Minggu untuk aparatur sipil negara dinilai sudah cukup. Terlebih, PNS sebenarnya juga mendapat libur pada momen-momen tertentu juga.

Ketiga, menurut Tjahjo, masih banyak pekerja profesi lainnya selain PNS yang mendapatkan jauh lebih sedikit jam libur, dan pekerjaannya bahkan menyita waktu 24 jam.

MenPAN RB Tjahjo Kumolo menyampaikan alasannya menolak libur PNS ditambah menjadi Jumat sampai Minggu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News