3 Bocah SD Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Pemkab Trenggalek Angkat Bicara

3 Bocah SD Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Pemkab Trenggalek Angkat Bicara
Petugas usai memeriksa area kolam renang Jwalita yang sudah dipasang garis polisi (police line) di Kelutan, Trenggalek, Minggu (4/6/2023). Foto: ANTARA/HO - Humas Polres Trenggalek

jpnn.com, TRENGGALEK - Tiga bocah SD tewas tenggelam di kolam Renang Jwalita milik Pemerintah Kabupaten Trenggalek di Kelurahan Kelutan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Sunyoto memastikan pihaknya bakal mengevaluasi standar operasional prosedur (SOP) pengawasan keselamatan para pengunjung.

"Kami akan lakukan pemeriksaan internal. Seharusnya kejadian ini (tiga pengunjung anak tewas tenggelam) tidak sampai terjadi," kata Sunyoto dikonfirmasi terkait insiden tewas tenggelamnya tiga bocah SD karena masuk ke area kolam dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter di kolam renang Jwalita, Minggu.

Selain memeriksa masing-masing petugas, Sunyoto juga ingin memastikan tugas dan tanggung jawab setiap pengawas kolam.

Dia tak ingin petugas yang mendapat giliran berjaga hanya sebatas melakukan kegiatan kebersihan, berjaga memungut tiket apalagi ongkang-ongkang saat jam kerja.

"Ada tiga petugas di sana dan semuanya bergantian, ada yang bersih-bersih dan lain sebagainya. Tetapi, kami belum tahu persis kenapa anak-anak ini bisa berenang di situ dan ternyata tidak bisa berenang. Karena ada kegiatan-kegiatan lain selain mengawasi anak," katanya.

Sunyoto menyebut sebelumnya sudah ada petugas khusus yang memang disiagakan untuk memantau aktivitas pengunjung. Namun, karena perombakan birokrasi, petugas itu pindah ke organisasi perangkat daerah lainnya.

"Tentunya kami akan melakukan pembinaan sehingga standar operasional pengelolaan kolam renang lebih aman bagi pengunjung," katanya.

Tiga bocah SD tewas tenggelam di kolam Renang Jwalita milik Pemerintah Kabupaten Trenggalek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News