303 Wanita Tidur Berjubel di 'Gudang' TKW Ilegal

303 Wanita Tidur Berjubel di 'Gudang' TKW Ilegal
303 Wanita Tidur Berjubel di 'Gudang' TKW Ilegal

Tak hanya soal makan, dari hasil penyelidikan BNP2TKI, didapat beberapa calon TKW berasal dari Nusa Tenggara Timur, yang sama sekali tak bisa baca dan tulis. Hal itu pun diakui Margaret (21). Dia langsung berdiri, saat petugas BNP2TKI menanyakan siapa yang tak bisa baca dan tulis.

“Ya, saya tidak bisa. Saya putus sekolah di sana,” ungkap Margaret sembari tertunduk.

Lalu, kenapa nekad ingin bekerja di luar negeri? “Tuntutan hidup. Katanya akan digaji besar kalau bekerja di luar negeri,” katanya polos.

Margaret pun tak memikirkan lagi akan bernasib sial apa dia di luar negeri, ketika membaca dan menulis pun tak bisa. “Saya tak berpikir sampai sana. Saya pikir akan diajarkan disini, tapi ternyata hanya diajarkan keterampilan saja,” ungkapnya dengan logat khas Indonesia Timur.

Sidak yang dilakukan BNP2TKI yang dipimpin langsung Gatot Abdullah Masyur, menemukan adanya dugaan human trafficking atau perdagangan orang. Sebab, banyaknya warga NTT yang diduga diproses secara ilegal hingga sampai ke BLK Ciputat Timur.

“85 persen berasal dari NTT. Belasan diantara mereka masih di bawah umur. Dan ada pula yang tak bisa baca dan tulis,” ungkap Gatot.

Gatot juga merasa curiga, mengapa perusahaan pencari TKW disana, sampai mengirimkan calon TKWnya di penampungan Tangsel. Padahal di wilayah tersebut pasti ada cabang BNP2TKI, kemudian badan penyalur resmi, serta BLK lainnya.

Dan ada lagi temuan, kalau sebagian dari warga NTT ini membuat paspor di Surabaya. “Ini benarbenar sangat janggal,” kata pria berkacamata itu.

CIPUTAT - Sesak dan gerah, mungkin itu yang dirasakan 303 calon tenaga kerja wanita (TKW). Sebab, mereka sebanyak itu terpaksa harus menempati ruangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News