350 Rumah di Badau Perbatasan RI-Malaysia Terdampak Banjir

350 Rumah di Badau Perbatasan RI-Malaysia Terdampak Banjir
Kondisi Banjir di Desa Badau Kecamatan Badau perbatasan Indonesia dan Malaysia, di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis (25/04/2024). ANTARA/HO-Warga Badau. (Teofilusianto Timotius)

Namun, karena terjadi pendangkalan sungai, serta aliran sungai yang tidak lancar, dengan mudah debit air sungai meluap saat hujan deras.

"Kalau di Badau sendiri sudah melakukan pembersihan sungai, kemungkinan daerah Desa Janting juga perlu melakukan pembersihan agar aliran sungai lancar dan air cepat terbuang," katanya.

Dia pun mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke dalam sungai yang dapat menghambat aliran sungai.

Selain itu, saat banjir, masyarakat diharapkan mengutamakan keselamatan dan selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan juga mengimbau masyarakat untuk waspada bencana alam, seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

"Cuaca akhir-akhir ini tidak menentu, intensitas curah hujan disertai angin dan petir sering terjadi. Kami imbau masyarakat selalu waspada dan tidak panik menyikapi bencana alam dengan tetap mengutamakan keselamatan," katanya.

Terkait banjir di Desa Badau, Kecamatan Badau, Gunawan mengatakan dari beberapa kejadian banjir di daerah tersebut memang tidak berlangsung lama, namun cukup berdampak bagi permukiman penduduk.

"Kami terus memantau perkembangan bencana di Kapuas Hulu dan meminta pihak kecamatan menyampaikan laporan melalui pesan WhatsApp, sebelum laporan tertulis untuk selanjutnya kami melaporkan kepada pimpinan untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya," kata Gunawan. (antara/jpnn)

Ratusan rumah di Badau yang merupakan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, terdampak banjir.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News