4 Hal Perjuangan Kartini yang Patut Diteladani Wanita Indonesia
"Perempuan hrs Menulis, Kartini saja menulis. Jangan sembunyi-sembunyi apalagi takut. Selemah-lemahnya twit galau, itu jg tulisan, terekam abadi di TL (timeline)" imbuh mantan presenter TVOne ini.
"Pasti byk yg bertanya: mengapa harus Kartini? bukankah perempuan lain banyak? Saya harus setuju Soekarno, karena Kartini MENULIS!" ungkap Grace yang pernah menjadi CEO Saiful Mujani Reseach and Consulting ini.
Keempat, sambung Grace, Kartini wafat tepat 4 hari setelah melahirkan. Dengan fakta tersebut, kita diingatkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan yang masih tinggi.
Data 2104 Menunjukkan angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih 359 per 100 ribu kelahiran. Jauh dari target MDGs 102 per 100 ribu kelahiran.
"Kita hrs melawan tingginya kematian ibu hamil & melahirkan ini. Termasuk kesehatan alat reproduksi. Negara hrs memberi perhatian khusus," tegasnya.
Selain itu, dia menambahkan sikap Kartini lainnya yang harus diteladani wanita Indonesia adalah tidak takut berpolitik.
"Yang lebih penting dari Kartini baru adalah: Tidak Takut Berpolitik," tutup ketua umum partai politik termuda tersebut. (awa/jpnn)
JAKARTA - Setiap 21 April yang menjadi peringatan Hari Kartini memiliki arti penting bagi seorang Grace Natalie. Perempuan yang kini menjabat sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ditjen Diktiristek Tampilkan Ratusan Karya Seni Visual, Indah & Menarik
- KKN Universitas Bhayangkara dan Desa Sriamur Bersinergi Cegah Kenakalan Remaja
- Jaksa Didesak Tuntut Maksimal Para Terdakwa Dugaan Korupsi Tol MBZ
- Terima TPP Rp 500 Ribuan, Guru di Yogyakarta Minta Pemerintah Lebih Adil
- Jokowi Bakal Langsung ke Lokasi Bencana Galodo Sumbar
- Habib Aboe Puji Kinerja Polri Mengamankan KTT WWF Ke-10 di Bali