4 Tahun Jadi TKI di Malaysia, Sekali Pulang Dalam Peti Mati

4 Tahun Jadi TKI di Malaysia, Sekali Pulang Dalam Peti Mati
Suasana duka dalam prosesi pemakaman jenazah Ria Hamdani, seorang TKI asal Simpang Bah Jambi, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com, SIANTAR - Sejak berangkat ke Malaysia empat tahun lalu sebagai tenaga kerja Indonesia, Ria Hamdani belum pernah pulang kampung.

Mirisnya, TKI yang menjadi caddy di Malaysia untuk pertama kali pulang kampung, namun dalam kondisi di dalam peti mati.

Rumah Anas Pandif, 49, orang tua Ria Hamdani di Simpang Bah Jambi, Huta V Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Senin (30/10) sekira pukul 14.00 WIB, dipenuhi keluarga dan warga yang ingin melihat langsung kedatangan jenazah anak ke dua dari empat bersaudara ini.

Sejak berangkat ke Malaysia, Ria belum pernah sekalipun pulang. Kepulangannya setelah dirinya meninggal karena sakit, pada Sabtu (28/10) lalu.

Pangulu Nagori Bangun Muhammad Azhar kepada METRO SIANTAR, mengatakan Ria Hamdani dikabarkan menderita sakit dan meninggal di salah satu rumah sakit di Malaysia.

Jenazah putri pasangan Anas Pandif, 49 dan Indrawati Br Saragih, 46, ini berhasil dipulangkan setelah usaha keluarga dibantu teman-teman Ria di Malaysia.

“Tadi pukul 11.00 WIB peti jenazah Ria Hamdani tiba di Bandara Kualanamu. Kami menjemputnya dan tiba di Bah Jambi sekira Pukul 14.00 WIB. Orang tuanya juga ikut menjemput,” kata Udin Sirait, sopir mobil ambulans milik tim Semangat Baru Sumut.

Saat ditemui usai pemakaman Ria Hamdani di TPU Huta VI Nagori Bangun, Anas Pandif yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang asongan mengatakan, setelah pergi merantau ke Malaysia, Ria belum pernah pulang kampung.

Sejak berangkat ke Malaysia empat tahun lalu sebagai tenaga kerja Indonesia, Ria Hamdani belum pernah pulang kampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News