5 Hal Penting soal Disrupsi Teknologi

5 Hal Penting soal Disrupsi Teknologi
Direktur Produktivitas M. Zuhri saat membacakan sambutan dari Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Dirjen Binalattas) Kemnaker Bambang Satrio Lelono di Jakarta, Selasa (26/3). Foto: Kemenaker

Keempat, produk/jasa hasil disrupsi ini harus lebih mudah diakses atau dijangkau oleh para penggunanya.

 "Kelima, disrupsi membuat segala sesuatu kini menjadi serba lebih pintar, lebih menghemat waktu dan lebih akurat. Ini menjadi tantangan bagi sektor ketenagakerjaan dan tingkat produktivitas, " kata Zuhri.

 "Kami berharap forum ini dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk lebih memperkaya pemahaman pemikiran dan pengalaman dari berbagai negara dan dijadikan referensi bagi langkah-langkah yang akan kita inisiasi dan implementasi," ujar Zuhri.

Zuhri menegaskan melalui forum tersebut diharapkan mampu menyamakan pemahaman tentang disruptive technologies yang merupakan perubahan teknologi digital mutakhir dan lebih efisien.

Selain itu, forum tersebut juga sebagai ajang pertukaran informasi mengenai pengaruh disruptive technologies di pemerintahan, bisnis, pendidikan dan hubungan-hubungan sosial serta berbagi gagasan dan mendiskusikan perubahan dalam proses usaha.

"Diharapkan lewat forum ini juga dapat membantu negara anggota mempersiapkan diri menghadapi disruptive technologies melalui pengembangan rencana aksi nyata dan penerapannya oleh peserta, " ujarnya.

Forum on Disruptive Technologies and Technology-dryven Productivity dihadiri oleh APO Program Officer Polchate Kraprayoon dan 80 peserta forum.

Sebanyak 30 peserta merupakan delegasi dari negara anggota APO dan 50 peserta lokal dari berbagai instansi di Indonesia.

Negara-negara yang tergabung dalam Association Productivity Organization (APO) membahas dampak terjadinya teknologi disrupsi (disruptive technologies) yang membawa pengaruh bagi sektor ketenagakerjaan dan tingkat produktivitas kerja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News