5 Pesan MUI kepada Umat Islam Saat Peringatan Isra Mikraj di Tengah Badai Corona

5 Pesan MUI kepada Umat Islam Saat Peringatan Isra Mikraj di Tengah Badai Corona
Zainut Tauhid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Hari ini, 22 Maret 2020, umat Islam merayakan Isra Mikraj 27 Rajab 1441H. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan kali ini lebih adem karena dunia termasuk Indonesia dalam suasana prihatin akibat virus Corona.

“Mari maknai Isra Miraj dengan ketakwaan luar biasa kepada Allah SWT. Doakan agar musibah ini segera berakhir dan Indonesia pulih kembali,” kata Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Zainut Tauhid Sa'adi dalam pesan elektroniknya, Minggu (22/3).

Dia menyebutkan, ada lima pesan MUI yang ingin disampaikan kepada umat Islam yaitu:

1. Di tengah suasana musibah yang melanda dunia dengan merebaknya virus Corona, Covid-19 marilah kita semuanya lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, melakukan muhasabah dengan memperbanyak berdzikir, memohon ampunan (istighfar) kepada Allah dan berdoa semoga musibah yang melanda bangsa Indonesia dan seluruh warga dunia segera berlalu.

2. Salah satu hikmah memperingati Isra Miraj adalah anjuran untuk mengimplementasikan nilai-nilai ibadah salat dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah salat menempati posisi yang sangat utama dalam ajaran Islam. Dalam hadits salat diibaratkan sebagai tiang agama dan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Salat juga dapat mendidik seorang muslim menjadi pribadi yang bersih, jujur, sabar dan disiplin.

3. Dalam konteks menghadapi wabah virus Corona, marilah kita jadikan nilai-nilai ajaran shalat sebagai bekal untuk menanggulangi wabah virus Corona. Salat melatih diri kita untuk sabar dan disiplin dalam melakukan gerakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat melalui pembiasaan hidup sehat melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan disiplin melakukan social distancing agar dapat menghambat penularan virus Corona.

4. Melalui peringatan Isra Miraj kami mengajak seluruh rakyat Indonesia, untuk menggalang solidaritas nasional, menumbuhkan sikap empati dan kepekaan perasaan terhadap musibah (sense of crisis) dengan saling membantu, saling menolong, bekerja sama, dan bahu membahu mengatasi musibah ini dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, bukan dengan saling menyalahkan dan saling menghujat. Musibah ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi tanggung jawab kita bersama.

5. Mengimbau kepada para ulama, kiai, habaib, tuan guru dan lainnya,  ikut mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatasi musibah virus Corona. Melalui hikmah Isra Miraj diharapkan dapat memberikan pesan agama kepada masyarakat dengan narasi yang positif dan edukatif. Sebaliknya, tidak menyampaikan pesan agama yang dapat menimbulkan kontroversi dan kontra produktif.

Waketum MUI Zainut Tauhid Sa'adi pada momen peringatan Isra Miraj mengajak untuk berdoa agar musibah wabah virus corona segera berakhir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News