51 Ribu Rumah di Bekasi tidak Teraliri Air Bersih

51 Ribu Rumah di Bekasi tidak Teraliri Air Bersih
Kali Bekasi setelah tercemar dan dipenuhi busa. Foto PojokBekasi

jpnn.com, BEKASI - Sebanyak 31 ribu rumah di wilayah Kecamatan Bekasi Utara dan Medan Satria, tidak teraliri air bersih dari PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi, sejak Kamis (27/9) pagi.

Hal itu karena Kali Bekasi kembali tercemar parah. Humas PDAM Tirta Patriot Uci Indrawijaya mengatakan, produksi air dihentikan sejak pukul 06.30 WIB, karena limbah yang terkandung dalam air baku tak dapat diurai.

Pemberitahuan penyetopan suplai air bersih ke pelanggan juga sudah diinformasikan melalui akun media sosial PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi seperti Facebook, Instagram, maupun Twitter.

Uci mengatakan, Kali Bekasi yang tercemar parah membuat air baku tidak bisa diurai atau diolah menjadi air bersih. Mengingat, tingkat keasaman, kandungan logam, dan limbah lainnya sangat tinggi.

“Kami terpaksa setop, soalnya tidak mungkin kami paksakan suplai ke pelanggan, itu sangat berbahaya. Bukan kami saja, PDAM Bhagasasi untuk wilayah 20 ribu rumah di Kabupaten Bekasi juga disetop. Total jadi 51 ribu rumah atau pelanggan,” bebernya.

Uci menjelaskan, suplai air baku Kalimalang untuk PDAM wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi terbatas. Pihaknya masih mengandalkan Kali Bekasi, sebagai penyuplai air baku utama.

“Pasokan dari Kalimalang sebanyak 3.000 liter per detik, sedangkan dari Kali Bekasi 4.000 liter per detik. Tetap pasti pakai air baku Kali Bekasi. Kalau dari Kalimalang saja tidak sampai ke kolam produksi, butuh dorongan dari Kali Bekasi. Air baku Kalimalang bersih, tetap jadi tercamputrair baku Kali Bekasi yang tercemar,” jelasnya.

Pihaknya, lanjut Uci, sedang rapat bersama Pemerintah Kota Bekasi, untuk mencari solusi terganggunya suplai air bersih akibat pencemaran Kali Bekasi.

Kali Bekasi yang tercemar parah membuat air baku tidak bisa diurai atau diolah menjadi air bersih. Mengingat, tingkat keasaman, kandungan logam sangat tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News