600 Guru Ikut Gandakan Uang di Padepokan Dimas Kanjeng

600 Guru Ikut Gandakan Uang di Padepokan Dimas Kanjeng
Dimas Kanjeng Taat Pribadi saat dikeler Unit Jatanras Polda Jatim untuk dimintai keterangan di Mapolda Jatim kemarin (28/9). Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Mulai jutaan rupiah hingga ratusan juta rupiah. Selain koordinator yang menetap di padepokan, biasanya para pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi ini mendatangi padepokan di Probolinggo pada Sabtu malam. Selanjutnya, mereka baru pulang ke Nganjuk pada Minggu malam. 

Dikonfirmasi terkait adanya lima guru dan kepala sekolah yang bolos selama puluhan hari dan baru saja menjalani pembinaan di disdikpora, Kepala Disdikpora Nganjuk Widyasti Sidhartini membenarkannya. 

“Sudah kami panggil minggu lalu. Kami beri pengarahan. Minggu ini sudah masuk lagi,” kata Widyasti. 

Dari lima orang yang dipanggil, lanjut Widyasti, awalnya hanya tiga orang saja yang datang. Adapun dua lainnya memenuhi panggilan pada Senin (26/9) lalu. 

“Hari ini (Rabu lalu, Red) sudah masuk seperti biasa,” terang Widyasti. 

Sekretaris Disdikpora Nganjuk Ibnu Hajar menambahkan, selama ini lima guru dan kasek tersebut memang menetap di padepokan. Sehingga, mereka tidak menjalankan kewajibannya mengajar.

Karenanya, kelimanya lantas dipanggil dan diberi pembinaan untuk aktif kembali mengajar.

“Sebelum dibina disdikpora, yang guru sudah dibina kepala sekolahnya. Untuk kasek (kepala sekolah, Red) juga sudah dipanggil UPTD (unit pelaksana teknis dinas di kecamatan, Red),” beber Ibnu. 

NGANJUK – Rupanya, di Nganjuk ada ribuan orang yang menjadi pengikut dan tertarik menggandakan uang di Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News